JAKARTA - Pembangunan moda transportasi Mass Rapid Transportation (MRT) Jakarta saat ini sudah mencapai 80,15%. Dengan perkembangan tersebut, dipastikan bahwa proyek tersebut akan beroperasi sesuai jadwal.
“Per 25 September perkembangan konstruksi kami sudah mencapai 80,15% secara keseluruhan. Selain itu, pemasangan track railway juga telah dilakukan dan sudah sepanjang 1.360 meter terpasang dari keseluruhan total panjang rel, yaitu ±36 ribu meter. Dengan perkembangan ini, dapat dipastikan MRT akan beroperasi sesuai jadwal,” ungkap Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam keterangan tertulis, Rabu (27/9/2017).
Pengerjaan proyek MRT Jakarta struktur bawah tanah telah selesai 90,22%, sementara struktur layang sendiri selesai hingga 70,16%. Terdapat 13 stasiun yang sedang dibangun saat ini;7 stasiun layang (Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, dan Sisingamangaraja), dan 6 stasiun bawah tanah (Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, danBundaran Hotel Indonesia).
Baca juga: Menhub: MRT Akan Beroperasi Maret 2019
Pada fase 1 ini panjang jalur Lebak Bulus - Bundaran HI adalah 16 kilometer, melayani 173.400 penumpang setiap hari melalui 16 set kereta 14 set kereta operasi dan 2 kereta cadangan. Total tempuh rute ini adalah 30 menit dengan jarak antarkereta 5 menit sekali.
Kereta akan dioperasikan secara otomatis melalui sistem persinyalan Communication-Based Train Control (CBTC) yang merupakan teknologi baru bagi Indonesia. Selain itu, rel kereta api MRT Jakarta akan menggunakan Direct Fixation Tract, Anti Vibration Sleeper, PC Sleeper, dan Ballasted Track.
Baca juga: Simak! Pembebasan Lahan Proyek MRT Kampung Bandan Dipercepat!
“Rel kereta api fase 1 ini berstruktur Direct Fixation Tract dengan Anti Vibration Sleeper, untuk jalur layang, dan Direct Fixation Track dengan PC Sleeper untuk jalur bawah tanah, dan Ballasted Track untuk di depo,” tambah William.
Baca juga: Menhub Budi Karya Temui Jepang, Bahas MRT hingga Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya
Fase 2 Bundaran HI –Kampung Bandan ditargetkan mulai dibangun pada Oktober 2018. Pemerintah berencana membangun MRT Jakarta untuk dua koridor, yakni selatan – utara dan timur – barat (Cikarang, Bekasi – Balaraja, Banten). Koridor timur – barat akan mulai dibangunpada tahun 2020, membentang sepanjang 87 km.
MRT Jakarta adalah terobosan baru bagi transportasi publik di kota ini. Tidak hanya akan meningkatkan mobilitas, MRT Jakarta juga akan memberikan manfaat tambahan, seperti perbaikan kualitas udara dan solusi kemacetan, dengan adanya perubahan gaya hidup masyarakat Jabodetabek yang beralih dari pengguna kendaraan pribadi ke transportasi publik.
(Rizkie Fauzian)