JAKARTA - Surat yang dilayangkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menuai respon dari Mantan Menko Maritim Rizal Ramli.
Adapun surat yang dikirim oleh Sri Mulyani menyoroti risiko keuangan PT PLN (persero). Sebagaimana didasari pada profil jatuh tempo pinjaman PLN, kewajiban pokok dan bunga pinjaman PLN diproyeksikan terus meningkat dalam beberapa tahun mendatang.
Baca juga: 2 Tahun Lalu, Rizal Ramli Sudah Ramalkan Proyek Listrik 35.000 Mw Bakal Tekan Kinerja PLN
Merunut ke belakang, PLN sudah melakukan revaluasi aset yang membuat total aset badan usaha milik negara itu menjadi Rp1.100 triliun. Sayangnya, dinilai Rizal, masih ada faktor yang membuat keuangan PLN kurang baik.
"PLN sudah lakukan sejumlah langkah benar seperti revaluasi aset dapatkan Rp1.100 trilliun, tapi cost efisiensi masih perlu ditingkatkan," kata Rizal melalui pesan tertulisnya yang diterima Okezone, Rabu (27/9/2017).
Baca juga: Risiko Gagal Bayar Utang PLN Jadi Sorotan, BUMN: Program 35.000 Mw Terus Berjalan