JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir menegaskan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) akan terus berjalan. Targetnya pun tidak ada diubah, tetap pada angka semula.
Dimana dari 35.000 MW, PLN akan mengerjakan 10.000 MW sedangkan 25.000 MW menjadi porsi perusahaan swasta.
"Progress 35.000 MW berjalan mudah-mudahan dalam beberapa bulan ke depan ini seluruh kontrak PPA dan IPC ditandatangani. Setelah itu progress itu berjalan kita kejar penyelesaiannya. Mudah-mudahan kalau dalam perjalanan nanti saya berpikir pasti selesai pada waktunya," ujarnya di Jakarta Convention Center, Kamis (28/9/2017).
Baca Juga: Sri Mulyani Kirim Surat, Dirut PLN: Biasanya Lisan Saja
Dengan kata lain, Sofyan menegaskan PLN tidak akan memberikan porsi 10.000 MW kepada pihak swasta.
"10.000 MW itu pada umumnya picker. Picker itu kebutuhan pada saat malam. Beban puncak malam, pada umumnya tidak bisa diserahkan kepada swasta, karena pemakaiannya hanya minim. Hanya lima jam. Kalau swasta berinvetasi sangat berat. Oleh karena itu diambil oleh PLN," kata dia.
Ke depannya, lanjut Sofyan, pembangunan 35.000 MW akan dilakukan secara bertahap menyesuaikan dengan kebutuhan listrik masyarakat.
Baca Juga: Sri Mulyani Soroti Keuangan PLN, Sofyan Basir: Tidak Ada Masalah
"Seperti Pak Jonan (Menteri ESDM) sampaikan bukan diputus, bukan dikurangi 35.000 tetap berjalan. Jadinya mungkin nanti disesuaikan dengan kebutuhan. Dikatakan dengan pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan dan permintaan dari masyarakat permintaan dari para investor. Nanti jadinya bertahap khususnya yang punya PLN sendiri," ujarnya.
Sekadar informasi proyek 35.000 MW ini menjadi salah satu sorotan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam surat yang dilayangkannya kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno. Dalam surat tersebut, PLN diminta menyesuaikan target penyelesaian investasi.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)