JAKARTA - World Economic Forum (WEF) kembali menaikkan peringkat daya saing Indonesia secara global (Global Competitiveness Index). Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, kementeriannya turut berkontribusi.
Adapun, peringkat daya saing Indonesia secara global pada 2017-2018 menempati peringkat ke-36 dari 137 negara. Peringkat ini naik 5 tingkat dibanding peringkat sebelumnya pada posisi ke 41.
"Ya, saya kira saya melihatnya bahwa salah satu kontribusinya adalah karena pembangunan infrastruktur, dibuktikan dengan daya saing infrastrukturnya sendiri kan naik," kata Basuki ketika ditemui di kantornya, Jumat (29/9/2017).
Baca juga: Ketua DPD: PR Presiden Jokowi Masih soal Kesenjangan Ekonomi
Upaya yang dilakukan oleh pemerintah lewat Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur dinilainya tak sia-sia lantaran mampu mendorong daya saing Indonesia di ranah global. Disebut dia, daya saing di bidang infrastruktur sendiri naik 8 peringkat.
"Dari 60 menjadi 52, rankingnya, jadi ada kontribusinya, Alhamdulillah bahwa apa yang kami kerjakan salah satunya," ujarnya.
Dalam paparan WEF, Indonesia adalah salah satu inovator teratas di antara negara berkembang. Indonesia telah memperbaiki kinerjanya di semua pilar seperti Korea.
Baca juga: Simak! Kemiskinan dan Kesenjangan Bisa Diberantas dengan Sistem Ekonomi Syariah
Pilar-pilar tersebut adalah institusi, infrastruktur, lingkungan makroekonomi, kesehatan dan pendidikan dasar, pendidikan yang lebih tinggi dan pelatihan, efisiensi pasar barang, efisiensi pasar tenaga kerja, perkembangan pasar uang, kesiapan teknologi, ukuran pasar, kecanggihan bisnis serta inovasi.
"Sekali lagi bahwa infrastruktur itu lima, ada jalan, jembatan, air, rumah, telekomunikasi dan energi. Itu yang namanya menurut ilmu pengetahuan, infrastruktur itu lima itu. Kalau di kami tiga, jalan, jembatan, air dan perumahan. Minimal kan kalau naik dari 60 menjadi 52 itu artinya, berkontribusinya PU lah," tandasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)