Soal Perundingan Freeport, Jokowi: Negosiasi Alot Itu Biasa

Trio Hamdani, Jurnalis
Kamis 05 Oktober 2017 18:37 WIB
Foto: Trio/Okezone
Share :

BANTEN - Negosiasi pemerintah dengan PT Freeport Indonesia kembali menuai jalan buntu setelah Freeport Indonesia mengirim surat kepada Kementerian Keuangan. Dalam surat tersebut, Freeport mengajukan penolakan atas skema 51% saham perusahaan tambang tersebut.

Pada surat itu, Freeport Indonesia menyatakan penolakan atas usulan pemerintah yang menyatakan bahwa harga saham yang didivestasikan Freeport hanya menghitung nilai wajar hingga akhir masa kontrak Freeport pada 2021.

Baca juga: Soal Divestasi Freeport, Menko Luhut: 51% Udah Oke, Sekarang Waktunya Dirundingkan

Freeport menilai pihaknya telah bersikap responsif atas aspirasi pemerintah untuk memiliki 51% saham. Namun, pihaknya menginginkan agar nilai divestasi mencerminkan nilai wajar bisnis sampai 2041.

Meski upaya pemerintah untuk memiliki 51% saham Freeport Indonesia lagi-lagi dihadapi ganjalan lantaran negosiasi keduanya kembali alot, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai negosiasi yang berjalan tidak lancar sebagai suatu hal wajar.

Baca juga: Catat! BPK Beri Waktu 6 Bulan untuk Tindak Lanjuti 8 Rekomendasi soal Freeport

"Ini kan masih proses semuanya, nanti ketemu tim kita pak Menteri ESDM, Menteri BUMN, kemudian Menteri Keuangan, Menko Kemaritiman, nanti dalam satu tim nanti akan ketemu. Namanya negosiasi alot itu biasa," kata Jokowi di Banten, Kamis (5/10/2017).

Pemerintah optimis bahwa negosiasi bersama Freeport akan segera rampung dan kedua belah pihak sama-sama merasa puas dengan hasil negosiasi tersebut. Lagi pula, kata Jokowi, pembahasan bersama Freeport sudah berlangsung cukup panjang.

Baca juga: 8 Rekomendasi BPK soal Freeport, dari Divestasi Saham 51% hingga Kontrak Karya

"Dan ini hampir final. Saya yakin win-win (sama-sama untung) lah, akan selesai. Saya yakin akan selesai," ujarnya.

Jokowi menyatakan bahwa pemerintah berupaya sesegera mungkin mengakhiri negosiasi tersebut yang mana hasilnya saling menguntungkan, tidak hanya salah satu pihak saja yang diuntungkan, dalam hal ini adalah Freeport.

"Kan kita juga enggak mau kalau enggak dapat win-nya. Sana win, sini juga win gitu. Enggak win sama lose ya enggak mau. Gitu loh. Win sama win," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya