JAKARTA - Jelang penerapan 100% non tunai di gardu tol pada akhir bulan ini, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat total uang elektronik atau e-money yang beredar telah mencapai 10 juta kartu dengan nilai transaksi sampai September 2017 sebesar Rp3,5 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Rohan Hafas. Dia juga mengatakan dengan adanya transaksi non tunai di gardu tol, bank plat merah ini menargetkan peningkatan penggunaan e-money hingga 50% dibandingkan dengan tahun lalu atau sekitar 11,5 juta kartu hingga akhir tahun.
"Kita expect dengan adanya program ini, kita tumbuh 50% dari tahun lalu. Tahun lalu tumbuhnya 10%," ujarnya di Plaza Mandiri.
Baca Juga: Lagi, Ombudsman Terima Laporan soal Tarif Top Up Uang Elektronik
Menurut Rohan, untuk mendukung kelancaran pemberlakuan 100% non tunai para pihaknye telah menambah persediaan e- money. Sehingga memudahkan masyarakat yang hendak bertransaksi dengan e-money. "Jadi dari September sampai November, itu ada 3 juta tambahan kartu yang kita tambah," kata dia.
Namun Rohan mengatakan, Mandiri tidak mengalokasikan anggaran khusus untuk e-money dalam program 100% non tunai. Pasalnya, Mandiri sudah lama memberlakukan e-money di gardu tol. "Enggak ada tambahan invest. Kita relatif enggak terlalu banyak nambah karena sudah invest duluan," ujarnya.
Baca Juga: Soal Uang Elektronik, Ombudsman Akan Panggil Gubernur BI Pekan Depan
Sedangkan market share e-money telah mencapai 60%. Dengan multifungsi dari e-money, Rohan yakin porsi tersebut masih dapat terjaga. "Penggunaan e- money sudah cukup awal untuk tol, parkir, toko ritel, transportasi. Jadi hopefully peningkatan market share bisa terus kita jaga," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)