JAKARTA - Raksasa e-commerce asal China, Alibaba Group Holding bakal merogoh kocek sekira USD15 miliar atau setara Rp202,5 triliun (kurs Rp13.500 per USD) untuk berinvestasi di bidang penelitian dan pengembangan teknologi selama tiga tahun ke depan.
Pembangunan fasilitas penelitian (laboratorium) ini bakal berada di China, Amerika Serikat (AS), Rusia, Israel dan Singapura.
Alibaba bakal fokus pada penelitian teknologi seperti komputasi kuantum yakni perangkat yang terhubung (disebut internet of things), fintech, dan interaksi antara manusia dan mesin.
Baca Juga: Fantastis! Pendapatan Alibaba Tembus Rp99,88 Triliun di Kuartal I
Para analis mengatakan, perusahaan seperti Alibaba harus berinovasi cepat mengikuti arus perkembangan teknologi figital.
"Sangat penting bagi Alibaba untuk terus menciptakan teknologi baru," kata Analis firma riset IDC Kitty Fok yang berbasis di Beijing seperti dilansir CNN.
Sebelumnya, perusahaan teknologi asal AS yang memimpin di sektor ini. "Sekarang erusahaan China harus melangkah dalam hal investasi," kata Fok.
Baca Juga: Ajak Ibu-Ibu Perdesaan Jualan Online, Alibaba Gandeng PBB
Apalagi, Alibaba harus bersaing dengan e-commerce lainnya, seperti Amazon yang berinvestasi sekira USD16 miliar pada tahun lalu untuk penelitian dan pengembangan teknologi.
Investasi Alibaba di bidang penelitian dan pengembangan teknologi akan dipimpin Chief Technology Officer Alibaba Group Jeff Zhang. Program ini dinamakan Alibaba Discovery, Adventure, Momentum and Outlook Academy (DAMO).
"Kami sekarang mencari para periset berbakat untuk bergabung dalam pencarian teknologi baru," kata Zhang dalam sebuah pernyataan. Alibaba berencana merekrut 100 peneliti untuk melakukan penelitian di laboratorium baru tersebut.
(Dani Jumadil Akhir)