JAKARTA - Divestasi 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) masih belum menemukan kesepakatan. Hingga saat ini, Pemerintah masih melakukan diskusi soal pihak yang akan menjadi valuator saham Freeport.
"Sekarang lagi jalan, pembahasannya oleh Pak Jonan (Menteri ESDM), " jelas Menko Bidang Maritim Luhut Binsar Pandjaitan di Kemterian Koordinator Bidang Kemaritiman, Selasa (17/10/2017).
Luhut melanjutkan, secara tidak resmi, hitungan valuasi 100% saham Freeport adalah USD8 miliar. Sehingga nilai divesatsi 51% saham Freeport kurang lebih adalah USD4 miliar.
"Masalahnya ini, yang diomongin itu valuasinya. Kalau hitungan kami tidak resmi itu USD8 miliar. Kalau overtake, kalau siap mah siap. Negeri kita kaya kok," tegas dia.
Baca juga: Harga 51% Saham Freeport USD4 Miliar, Bos Inalum: Itu Perhitungan Bagus
Sebagaimana diketahui, Pemerintah dengan pihak Freeport Mc Moran masih memiliki perbedaan pandangan soal valuasi saham PTFI. Luhut mengakui, dirinya bertemu President and CEO Freeport McMoran Richard Adkerson, pada Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia (IMF-WB) di Washington DC tepatnya saat Gala Dinner bertajuk The Voyage to Indonesia 2018.
"Ada pertemuan AS-Indonesia memang ada Adkerson di sana, tapi saya tidak spesifik bicara dengan dia, " kata Luhut.
Baca Juga: Menteri Jonan Mendadak Sambangi OJK, Bahas Valuasi Saham Freeport?
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan menaksir valuasi PTFI sebesar USD4 miliar. Perhitungan Jonan, didasarkan atas, nilai kapitalisasi saham Freeport McMoran sebesar USD20,74 miliar.
Sementara, kontribusi PTFI terhadap keuntungan dan pendapatan Freeport McMoran dalam lima hingga sepuluh tahun terakhir sekitar 40%. Mengacu angka tersebut, maka nilai 100% saham PTFI sekitar USD8 miliar. Berarti, untuk 51% saham yang didivestasikan Freeport Indonesia sekitar USD4 miliar.
(Martin Bagya Kertiyasa)