Komoditas yang dikirim beragam, dari sembako seperti beras, minyak goreng, tepung dan terigu, serta produk-produk kerajinan dan pakaian.
Pada 2016, provinsi DKI menjadi daerah tujuan perdagangan Jatim dengan nilai transaksi paling tinggi, yakni mencapai Rp133 triliun lebih. Ardy menuturkan, wilayah Jatim memang mengandalkan aktivitas perdagangan dalam negeri saat kinerja ekspor impor masih mengalami lesu. Bahkan Jatim kata dia adalah satu-satunya provinsi yang sudah membangun sistem perdagangan antar daerah di dalam negeri untuk mengoptimalkan hubungan dagang.
Baca Juga: Neraca Perdagangan September Surplus USD1,76 Miliar
"Sejak 2010 sampai saat ini Jatim bangun kantor perwakilan dagang di 26 provinsi," jelasnya
Selain sebagai pusat promosi produk Jatim, kantor perwakilan dagang juga memiliki fungsi Market Intelligent yang melaporkan aktivitas dan kebutuhan pasar provinsi tertentu. "Kantor perwakilan dagang juga bisa sebagai penghubung non komersial, dan pusat data yang dibutuhkan kedua daerah," kata Koordinator Kantor Perwakilan Dagang Jatim di Banjarmasin, Kalimantan Selatan Saridi.