Pamerkan 3 Model, China Tunjukkan Taji Kereta Cepat

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla sendiri telah pun mendorong badan usaha milik negara di Indonesia dan Tiongkok yang tergabung dalam konsorsium PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) agar segera menuntaskan hambatan pembebasan lahan ini.

Penyelesaian masalah pembebasan lahan tersebut, menurut Wapres Jusuf Kalla, penting agar pembangunan proyek senilai 6,07 miliar dolar Amerika Serikat itu dapat segera dilaksanakan. "Pembebasan lahan itu masalah pokok, tinggal masalah berapa kilometer sehingga itu bisa dimulai," katanya akhir Agustus lalu.

Apakah proyek pembangunan kereta cepat pertama Indonesia dari kerjasama dengan Tiongkok ini berhasil atau mangkrak, waktu yang akan membuktikan. Namun, kemampuan Tiongkok memproduksi sendiri kereta cepat untuk memenuhi kebutuhannya maupun dunia itu berawal dari lawatan Deng Xiaoping ke Jepang pada 22 Oktober 1978.

(Martin Bagya Kertiyasa)