JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk merevisi target penyaluran kredit sebesar 9%-11% du tahun ini. Padahal dalam RBB Rencana Bisnis Bank (RBB) hingga Agustus lalu, perseroan masih menargetkan pertumbuhan angka penyaluran sebesar hingga 11%-13%.
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, tahun ini, perusahaan masih fokus untuk perbaikan kualitas aset.
"Kalau secara umum memang kita harapkan kita kinerja kembali seperti 2015 baru itu, tahun 2018 kita harapkan kredit lebih tinggi," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (24/10/2017).
Baca juga: Jelang Penerapan Non-Tunai, Mandiri Catat Transaksi E-Money Capai Rp3,5 Triliun
"Kita optimis sampai 9%-11%. Akhir tahun bisa meningkat kerena pertumbuhan lebih baik," kata dia.
Orang yang akrab disapa Tiko ini melanjutkan, Mandiri akan fokus untuk mengembangkan kredit sektor ritel, termasuk di dalamnya sektor cumsumer, SME, dan mikro.
"Kredit kita sangat mendorong khususnya segmen ritel di mana di situ ada segmen consumer, dan juga mikro, dan juga anak perusahaan yang perkembangannya cukup pesat," kata dia.
Mandiri, kata Tiko juga akan menyalurkan pembiayaan ke sektor korporasi, meskipun tidak sekencang penyaluran kredit ke sektor ritel.
Baca Juga: Hingga Agustus, Transaksi Valas Bank Mandiri Capai Rp2.593 Triliun
"Korporasi tumbuh juga cukup lumayan, main power kita ada di infrastruktur, pelabuhan, jalan tol, pelabuhan udara. Untuk non infrastruktur kita banyak di sawit dan pertambangan mineral," jelas Tiko.
Sebagai catatan, hingga kuartal III 2017 angka penyaluran kredit Mandiri secara tahunan tumbuh sebesar 9,8% menjadi Rp686,2 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp625,1 triliun.
Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri berhasil mencatatkan kenaikan di seluruh kelompok pembiayaan dengan pertumbuhan kredit sektor konsumer paling tinggi.
Baca Juga: Soal Pembobolan Bank Mandiri Rp1,4 triliun, Kejagung: Masih Didalami
Kredit modal kerja tumbuh 3,9% menjadi Rp321,4 triliun, kredit investasi tumbuh 10,1% menjadi Rp189,3 triliun serta kredit konsumer tumbuh 20,6% menjadi Rp95,2 triliun.
Baki debet kredit infrastruktur Bank Mandiri pada akhir triwulan III – 2017 mencapai Rp132,1 triliun atau tumbuh 11,4% dari periode yang sama tahun lalu. Dari nilai tersebut, di antaranya disalurkan untuk pembiayaan sektor transportasi sebesar Rp36,4 triliun, tenaga listrik Rp27,4 triliun, migas dan energi terbarukan sebesar Rp17,2 triliun, konstruksi sebesar Rp12,2 triliun, perumahan rakyat dan fasilitas kota sebesar Rp10,3 triliun, telematika sebesar Rp9,6 triliun, dan jalan raya dan tol sebesar Rp9,4 triliun.
Lebih lanjut, jelas Kartika, Bank Mandiri juga terus memberikan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pada triwulan III 2017, Bank Mandiri telah membukukan baki debet kredit UMKM sebesar Rp78,1 triliun, dan telah menyalurkannya kepada lebih dari 938 ribu nasabah pelaku UMKM.
Sedangkan pada program Kredit Usaha Rakyat (KUR), perseroan telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp9,11 triliun dalam sembilan bulan pertama tahun ini, atau telah mencapai 70% dari target Rp13 triliun pada akhir Desember nanti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)