Bikin Kaget, Sopir Taksi Online Pamer Penghasilannya ke Menhub

Giri Hartomo, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2017 12:01 WIB
Foto (Giri/Okezone)
Share :

JAKARTA - Tak seperti biasanya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada hari naik taksi online menuju Harris Vertu Hotel Harmoni, Jakarta.

Budi memesan taksi online dari salah satu operator yakni Go-Car, bernomor polisi B 1697 PYS. Budi naik taksi online dari kawasan Karet, Jakarta Pusat. Budi mengaku sempat berbincang-bincang dengan sopir tentang suka dukanya menjadi sopir transportasi online.

"Tadi saya sempet diskusi apa suka dukanya dia memilih Go-Car karena dia udah coba beberapa ini yang terbaik, tetapi yang menggembirakan dia menampilkan cukup uang untuk membayar leasing mobil yang sudah dilakukan lebih dari satu tahun, dia masih menyisihkan untuk keluarga, dan dia masih bisa memberikan anaknya makanan (Hokben) saat pulang, ini suatu hal yang menggembirakan," ujar Budi dalam acara Focus Group Discussion 'Mengupas Polemik Peraturan Transportasi Online' di Hotel Harris Vertu, Jakarta, Rabu (25/10/2017).

Baca Juga: Cerita Menhub Naik Taksi Online: Sopirnya Ramah dan Bayar Cuma Rp30.000

"Pesannya adalah, kita memberikan ruang buat taksi online, industri yang ada di Indonesia, walau kita harus pikirikan bahwa ada taksi konvensional yang telah ada sebelumnya harus kita berikan kesataraan. Dengan kita memberikan ruang yang sama, saya yakin ekonomi masyarakat dilayani dengan baik," sambungnya.

Selain mendengar suka duka menjalani profesi tersebut, Menteri Budi juga mengaku menerima masukan dari driver tersebut. Salah satunya adalah mengenai kuota yang diminta untuk diatur.

"Ada diskusi kecil yang saya sampaikan. Pak itu kalau kuota gimana? Harus diatur kalo diatur, dia bilang sekarang saya pendapatannya agak kurang, kalau kuota setuju aja," jelasnya.

Selain masalah kuota, Budi juga mengaku sempat menanyakan terkait masalah pengaturan tarif. Namun ketika ditanya, Budi mengaku jika driver tersebut menolak dengan alasan pelanggan yang akan kabur jika tarif batas bawah diatur.

"Diakui kedua tentang tarif. Tarif batas bawah jangan dong pak, nanti pada enggak ke tempat saya lagi. Lalu saya bilang kalau tarif bawah nanti ada keuntungan bagi transportasi online. Coba pikir dari Karet sini Rp10.000, kalian tahu enggak kalau perusahaan kalian ada monopoli nanti enggak bisa survive. lalu dia bilang 'oh iya benar juga ya tarif bawah harus diatur'," jelas Budi

Baca Juga: Taksi Online Wajib Pasang Stiker, Kemenhub: Biar Gampang Diawasi

"Saya bilang juga ke mereka, kalau ada stiker ada untungnya, pakai stiker enggak kena genap ganjil," imbuhnya.

Menurut Budi, driver tersebut pun menerima hasil penjelasannya tentang aturan angkutan online. Dari hasil diskusi itu, Budi bisa menyimpulkan jika aturan online dijelaskan secara komprehensif pasti semua pihak bisa memahami.

"Kalau penjelasannya komprehensif maka mereka akan setuju," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya