TANGERANG – Bandara Internasional Silangit menjadi pionir Smart Airport di kategori bandara berkapasitas 500.000 penumpang melalui berbagai fasilitas berbasis digital guna menciptakan customer experience yang baik bagi para wisatawan mancanegara.
Berbagai fasilitas digital tersebut sudah dapat dipergunakan pada Sabtu, 28 Oktober 2017, atau bersamaan dengan penerbangan rute Singapura – Silangit yang merupakan rute luar negeri perdana di Bandara Internasional Silangit.
Fasilitas-fasilitas tersebut adalah airport bus schedule display dimana para pengguna jasa bandara dapat mengetahui estimasi waktu melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi ke tempat tujuan masing-masing, e-Payment di tenant komersil memudahkan para pelanggan dalam berbelanja tanpa harus menggunakan uang cash, Wifi.id corner dengan kecepatan tinggi dengan ketentuan yang berlaku.
Selain itu, ada juga bus ticketing vending machine memudahkan dalam proses antrian, smart baggage dimana saat kita menunggu bagasi datang dapat diketahui estimasi waktu serta dapat memonitor posisi bagasi penumpang, tourism info kiosk memberikan informasi seluas-luasnya yang diperlukan terkait pariwisata di daerah setempat maupun sekitarnya, self check-in terminal domestik dan internasional, APPS pada check-in counter, konten layanan di aplikasi Indonesia Airports, dan digital banner beserta kontennya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan, penerbangan internasional saja tidak cukup untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Danau Toba. Lebih dari itu, dibutuhkan juga bandara yang mampu menciptakan journey experience dan dapat memberikan kesan pertama yang baik kepada para wisman guna melengkapi perjalanan mereka. Untuk itu, meskipun dari Sosialisasi kapasitas Bandara Internasional Silangit tidak terlalu besar namun AP II tetap fokus melakukan pengembangan soft infrastructure melalui digitalisasi layanan.
Baca juga: Jadi Bandara Internasional, Menko Luhut Sambut Penerbangan Perdana Silangit-Singapura