Pesan Menperin kepada Lulusan Vokasi: Digital Juga untuk Industri

Ulfa Arieza, Jurnalis
Sabtu 04 November 2017 17:46 WIB
Foto: Menperin (Ulfa/Okezone)
Share :

JAKARTA - Gelombang digitalisasi tidak hanya menjadi tantangan bagi pasar produk komersial. Ke depannya, digitalisasi juga akan merambah sektor industri. 

Menyongsong fenomena tersebut, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto mengharapkan agar sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang berkecimpung di sektor industri bersiap menghadapi gempuran digitalisasi industri. Pernyataan Menperin tersebut disampaikan kepada 232 lulusan sekolah vokasi SMK SMTI Yogyakarta dan Program Diploma I Analis Kimia kerjasama SMTI Yogyakarta dengan Politeknik AKA Bogor. 

"Kedepannya pasar digital tidak hanya untuk pasar produk konsumsi, tapi juga pasar industri atau Industri 4.0. Pasarnya dalam lima tahun meningkat menjadi USD110 miliar," kata Menperin saat menghadiri wisuda SMK SMTI Yogyakarta, Sabtu (4/11/2017). 

Airlangga berpesan kepada para lulusan wisuda agar mulai menyesuaikan serta bersiap menyambut tren industri digital sebagai keberlanjutan daripada era digital ekonomi. 

Selain itu, kunci pengembangan digital yang perlu diasah lainnya adalah ketrampilan berbahasa Inggris. Persiapan SDM tersebut, menurut Airlangga harus mulai direncanakan saat ini, lantaran era digitalisasi berkembang sangat cepat. 

"Digital ekonomi di Indonesia saat ini pasarnya hari ini USD11 miliar atau sekitar Rp130 triliun. Itu total seluruh e-market place di Indonesia," kata dia. 

Airlangga melanjutkan, pertumbuhan industri ditentukan oleh tiga faktor, yaitu investasi, teknologi dan SDM. Ketersediaan SDM Industri yang kompeten akan mendorong peningkatan produktivitas dan menjadikan industri lebih berdaya saing.

Untuk itu pembangunan SDM menjadi prioritas utama pembangunan nasional saat ini setelah pembangunan infrastruktur. Pembangunan SDM dilakukan melalui penguatan pendidikan vokasi, yang ditujukan untuk membentuk dan menghasilkan tenaga kerja industri yang kompeten sesuai dengan kebutuhan industri sehingga harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven) serta link and match dengan dunia industri. 

Kementerian Perindustrian memiliki 9 SMK, 9 Politeknik, dan 1 Akademi Komunitas yang telah menjadi rujukan bagi pengembangan pendidikan vokasi karena telah berhasil membangun sistem pendidikan yang benar-benar berbasis kompetensi serta link and match dengan dunia usaha industri. 

 (tro)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya