JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI menggelar rapat tingkat menteri (RTM) mengenai pengendalian defisit BPJS Kesehatan.
Pantauan Okezone, Jakarta, Senin (6/11/2017), rapat diselenggarakan di Kantor Kemenko PMK dengan dipimpin langsung oleh Menko PMK Puan Maharani. Rapat ini juga dihadiri stakeholder pemerintahan lainnya, seperti Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro dan Dirut Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Fachmi Idris.
Baca Juga: Sri Mulyani 'Obati' BPJS Kesehatan yang Defisit Rp9 Triliun dengan Kaji Kenaikan Iuran
Seperti diketahui BPJS Kesehatan mengalami defisit pada hingga saat ini mencapai Rp9 triliun. Angka defisit ini diperkirakan akan bertambah mencapai Rp11 triliun hingga akhir tahun. Defisit ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp5,7 triliun.
Kondisi defisit ini sudah berlangsung sejak 2014 yang tercatat defisit mencapai Rp3,3 Triliun, tahun 2015 defisit Rp5,7 triliun, dan pada 2016 membengkak menjadi Rp9,7 Triliun.
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Investasi BPJS Kesehatan Kemal Imam Santoso menyatakan, tidak ada yang perlu dikhawatirkan masyarakat terkait pelayanan. Menurutnya hal ini terbukti, meski mengalami defisit pelayanan yang baik tetap diberikan bagi masyarakat.
"Tidak ada yang harus dikhawatirkan. Masyarakat tetap terlayani dengan baik di rumah sakit, di puskesmas," ujarnya di Gedung World Trade Center, Jakarta, Jumat 3 November 2017.
Baca Juga: Kembali Defisit Rp8,52 Triliun, BPJS Kesehatan: Perhitungan Iuran Tidak Cocok
Kemal pun mengklaim hingga saat ini tidak ada keluhan dalam pelayanan BPJS Kesehatan. "Tidak ada keluhan pelayanan, rumah sakit melayani dengan baik. Tidak ada satu pun tindakan medis yang ditangguhkan. Jadi masyarakat tak perlu kuatir," imbuhnya Kemal.
Kemal meyakinkan pelayanan akan terus berjalan dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan kerja sama yang dilakukan BPJS dengan institusi kesehatan maupun perbankan.
"Karena kami bekerja sama dengan rumah sakit dengan sangat erat. Pelayanannya berjalan terus dan pelayanan keuangan kami juga bekerjasama dengan perbankan," jelas Kemal.
(Dani Jumadil Akhir)