JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono optimistis jalan tol ruas Batang-Semarang bisa dilewati pada 2018. Menteri PUPR menyatakan hal itu seusai meninjau progres ruas Tol Batang-Semarang pada seksi 5 Kaliwungu Semarang (10,40 km), kemarin.
Basuki mengatakan, saat ini progres ruas Batang-Semarang (74,20 km) terbagi menjadi lima seksi dengan nilai investasi Rp11 triliun. Secara keseluruhan pembangunan ruas tol ini sudah mencapai 55,7%. Sementara untuk progres konstruksi masing-masing seksi, yakni Seksi I Batang-Tulis (3,2 km) sebesar 86,7%, Seksi II Tulis-Weleri (36,35 km) sebesar 46,52%, Seksi III Weleri-Kendal (10,75 km) sebesar 56,37%l, serta Seksi IV Kendal-Kaliwungu (13,5 km) progres fisiknya sudah 57,62%.
“Untuk seksi V progres konstruksi sudah 66,2%. Dengan melihat langsung progresnya, saya yakin saat arus mudik Lebaran 2018 sudah dalam kondisi beton sehingga tidak ada lagi tol darurat tahun ini,” ucapnya.
Terkait pembebasan lahan diklaim berjalan lancar tanpa kendala berarti. Pembebasan lahan sudah selesai seluruhnya pada seksi I, sedangkan empat seksi lainnya sudah di atas 90%. Tol Batang-Semarang merupakan bagian dari Tol Trans Jawa yang pembangunannya telah dimulai sejak Juni 2016 dan ditargetkan beroperasi pada akhir 2018.
Sebelumnya ruas tol ini saat mudik Lebaran 2017 sudah difungsikan secara darurat hingga Geringsing, Kabupaten Kendal. Sejumlah pekerjaan yang saat ini tengah diselesaikan antara lain, pembangunan underbridge Kali Blorong, Kali Sadang 1 dan 2, Kali Wetan , serta overpass Magelung 1. Hak konsesi tol ini dipegang PT Jasamarga Semarang-Batang yang dimiliki sahamnya oleh PT Jasamarga (Persero) Tbk dan PT Waskita Toll Road.