JAKARTA - Para pelaku usaha Indonesia dan Korea berkumpul di Jakarta untuk menjajaki kerjasama bisnis, meningkatkan investasi dan perdagangan diantara kedua negara.
Dalam rangka kunjungan kenegaraan pertama Presiden Korea Selatan,Y.M. Moon Jae-In ke Indonesia, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bekerjasama dengan Korea Chamber of Commerce and Industry (KCCI) menyelenggarakan Indonesia-Korea Business Forum yang digelar di Ritz Carlton, Mega Kuningan.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani mengatakan bahwa Korea merupakan mitra strategis Indonesia untuk mempercepat pelaksanaan program-program pembangunan nasional, terutama pembangunan infrastruktur, energi, kawasan industri, pariwisata dan industri maritim.
Pihaknya meyakini bahwa kerjasama perdagangan dan investasi diantara Indonesia dan Korea dapat ditingkatkan lebih jauh lagi.
"Bersama Presiden Korea dan CEO dari Korea tadi kami sempat melakukan pertemuan roundtable khusus untuk menjajaki kerjasama strategis dengan dunia usaha Indonesia," ungkap Rosan di Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta (9/11/2017).
Menurutnya, kedua negara telah membangun hubungan kuat di berbagai bidang dimana Korea merupakan investor asing terbesar ketujuh untuk Indonesia di tahun 2016. Sementara dari sisi jumlah proyek, Korea berada di urutan pertama.
"Iklim bisnis dan investasi di Indonesia peringkatnya terus membaik, sehingga berhasil memperbaiki daya saing, ease of doing business, dan investment grade Indonesia. Semoga Indonesia kini lebih menarik lagi bagi investor asing," jelas Rosan.
Sementara itu, Presiden Korea Selatan,Y.M. Moon Jae-In dalam sambutannya mengatakan, Indonesia adalah negara Asean pertama yang ia kunjungi setelah dirinya dilantik.
"Ini kunjungan kenegaraan pertama bagi saya. Kunjungan ini istimewa. Diplomasi Korea dan Indonesia selama ini berjalan baik. Indonesia mempunyai prospek yang baik," kata Moon.
Menurutnya, banyak alasan untuk meningkatkan kerja sama dengan Asean, kawasan ini salah satu kawasan paling penting di dunia internasional setelah China.
"Populasi Asean sekitar 600 juta orang dan saya juga melihat dalam krisis global sekalipun, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap mencatat prestasi 5%. Indonesia peringkat empat populasi dunia dan di Asean, Indonesia memiliki peran paling besar," paparnya.
Dia juga mengatakan, besarnya potensi dan peluang kerjasama dengan Indonesia membuat pihaknya tidak ingin kalah cepat dari negara lain.
"Saya ingin kita majukan perekonomian kedua negara secara inovatif. Saya harap Indonesia mendukung rencana ini," tukasnya.
(Fakhri Rezy)