Selain Dubai, Pemerintah UEA pun terus mengembangkan kota-kota lain seperti Abu Dhabi. Bahkan kemarin Museum Louvre Abu Dhabi akhirnya dibuka untuk umum setelah tertunda selama lima tahun.
Tak tanggung-tanggug, dalam membangun Louvre Abu Dhabi, UEA meneken kemitraan dengan Prancis selama tiga tahun senilai USD1,2 miliar. Kesepakatan tersebut sudah termasuk pembagian nama dan karya seni dari Louvre di Paris.
Sebanyak 17 institusi kebudayaan Prancis terlibat dalam pendirian museum karya seni terbesar di Semenanjung Arab itu. Arsitektur peraih penghargaan Pritzker, Jean Nouvel, menjadi perancang utama Louvre Abu Dhabi. Atap museum tersebut memiliki banyak celah cahaya matahari. Hal itu menandai kekhasan bangunan Arab.
“Kami ingin menciptakan dunia yang ramah dan tenang dengan menggabungkan cahaya dan ba yang an,” katanya seperti di kutip abcnews.
Posisi Louvre Abu Dhabi dikelilingi air sehingga museum itu hanya bisa diakses dengan menggunakan perahu bot. Dengan dana mencapai USD650 juta, Louvre Abu Dhabi akan memajang berbagai karya seni dari seluruh dunia. Saat ini museum tersebut hanya memiliki 600 karya seni, baik patung atau pun lukisan zaman dulu. Lukisan terkenal karya Leonardo da Vinci La Belle Ferronniere yang dibawa dari Museum Louvre Paris telah dipajang pada hari pembukaan, termasuk karya seni Ai Wewei asal China.
UEA menginginkan museum tersebut menjadi pusat karya seni yang berfokus pada penutupan kesenjangan antara karya seni Barat dan karya seni Timur. Louvre Abu Dhabi berlokasi di Pulau Saadiyat dengan luas mencapai 24.000 meter persegi. Dana konstruksi di per kirakan mencapai hingga 108 juta euro.
Sebagai tambahan, UEA membayar USD525 juta untuk membeli nama Lovure dan USD747 juta untuk membayar peminjaman karya seni, pameran khusus, dan konsultasi. Louvre Abu Dhabi merupakan satu dari tiga museum yang akan didirikan di Pulau Saadiyat. Dua museum lainnya ialah Guggenheim dan National Zayed. Guggenheim akan dirancang Zaha Hadida, sedang - kan National Zayed oleh Foster & Partners.
Sejak awal Pulau Saadiyat memang diproyeksikan menjadi pulau kebudayaan kelas dunia. Secara resmi Louvre Abu Dhabi dibangun pada 26 Mei 2009. Dua tahun kemudian Perusahaan Investasi & Pengembangan Pariwisata (TDIC) menyatakan peluncurannya akan ditunda. Museum ikonik tersebut rencananya dibuka pada 2012, tapi batal karena terjadi krisis keuangan global, harga minyak anjlok, dan rancangannya rumit.
“Louvre merupakan mahkota permata Paris. Begitu pun dengan Louvre Abu Dhabi yang diharapkan menjadi museum kebanggaan,” kata Menteri Kebudayaan dan Pembangunan Pengetahuan UEA, Nahyan bin Mubarak al-Nahyan, seperti dilansir Telegraph.
Namun Nahyan tak menampik rancangan museum itu sangat menantang. Louvre Abu Dhabi merupakan satu dari puluhan bangunan modern yang mentransfor masi UEA menjadi pusat peradaban baru.
Wakil Presiden Sheikh Mohammed bin Rashid yang juga penguasa Dubai mengatakan, UEA telah menjadi pusat untuk eksplorasi Revolusi Industri Keempat dan pelopor kemajuan teknologi masa depan. UEA juga tidak ingin bergantung selamanya pada sumber daya alam (SDA) dalam mengembangkan ekonomi nasional. Sama seperti Arab Saudi, UEA ingin memperkaya sumber pendapatan. Selama ini, UEA banyak bergantung terhadap penjualan minyak, yakni mencapai 85% dari nilai keseluruhan ekonomi negara.
Untuk mengejar program Vision 2021, UEA terus melakukan pembangunan megaproyek, baik di daratan utama ataupun di pulau reklamasi.
(Dani Jumadil Akhir)