JAKARTA - Badai topan yang mengguncang Uni Emirat Arab (UEA) dinobatkan sebagai cuaca terburuk semenjak 1949. UEA yang gersang dan jarang mendapat hujan tentunya terkejut akan badai yang menyebabkan banjir ini.
Ada kemungkinan jika badai yang berpindah melewati gurun ini bergerak lebih cepat. Hal ini disebabkan oleh “penyemaian awan” yang dilakukan oleh pemerintah. Terjadinya banjir juga didukung oleh banyaknya kawasan yang tidak memiliki drainase.
Dilansir dari data meteorologi yang dimiliki oleh Bandara Internasional Dubai, hujan mulai turun di kawasan gurun dan jalan raya pada Senin (15/4) di waktu malam dengan curah hujan yang menyentuh 20 milimeter. Pada pukul 9 pagi, badai mulai intensif, diikuti dengan hujan sepanjang hari yang bahkan menghasilkan hujan es.
Hujan yang mengguyur Dubai selama 24 jam ini menyebabkan landasan bandara tergenang air. Pada Rabu pagi, Bandara Internasional Dubai menanggapi jika banjir berdampak ke penerbangan yang tidak mencapai landasan terbang dan membuat mereka tidak memiliki banyak solusi.
Sebagian besar sekolah di UEA ditutup menjelang badai. Begitu juga dengan pegawai pemerintah yang diizinkan bekerja dari rumah.