JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai, begitu cepatnya perubahan dunia akan sangat berbahaya apabila tidak dapat diantisipasi. Sebab, perubahan tersebut dinilai dapat mengancam tatanan perekonomian hingga bisnis di Indonesia.
"Perubahan-perubahan seperti ini kalau tidak kita antisipasi, strategi ekonomi negara, strategi bisnis negara baik secara makro maupun mikro akan sangat berbahaya sekali bagi tatanan ekonomi yang telah kita buat bertahun-tahun dengan revolusi industri," kata Jokowi dalam acara sarasehan DPD RI 2017 yang bertajuk 'Mewujudkan Kewajiban Konstitusional DPD' di Gedung DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/11/2017).
Baca Juga: Ekonomi Indonesia 'di Tangan' Perubahan Pola Konsumsi atau Persoalan Daya Beli?
Jokowi mengatakan, perubahan ini akan menyentuh seluruh dunia, termasuk Indonesia. Seperti perubahan teknologi seperti internet, yang terus berubah menjadi mobile internet. Bahkan, teknologi terus berkembang dengan munculnya robotic.
Oleh karenanya Jokowi meminta, semua pihak untuk dapat mengantisipasi cepatnya perubahan zaman tersebut. Sehingga, segala perubahan yang masuk ke Indonesia mampu diatasi dengan baik.
"Saya ingin menyadarkan kepada kita semuanya bahwa perubahan-perubahan besar telah terjadi di depan kita, perubahan dunia yang harus kita antisipasi secara cepat," ujar dia.
Baca Juga: Buah Manis Pembebasan Visa, Sektor Pariwisata Dorong Ekonomi Indonesia 2018
Jokowi meminta masyarakat untuk memperkuat daya saing agar mampu berkompetisi dengan warga negara lainnya. Pasalnya, indeks daya saing global Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara tetangga.
"Hal-hal mendasar ini harus segera diselesaikan, jalan Trans Kalimantan, Trans Papua kita bangun agar transportasi logistik kita lebih cepat dan harga bahan pokok semakin murah," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)