JAKARTA – Terkait dengan program sejuta rumah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta agar pengembang perumahan selalu menyiapkan unit yang ready stock.
“Program pemerintah ini harus ready stock, masyarakat juga tidak boleh mencari rumahnya sendiri. Karena biasanya kalau sedang expo seperti ini tidak ready stock, jadi itu akan mempersulit pembeli,” jelas Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR DT Saraswati di Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Masalah unit yang tidak ready stock ini memang sering kali menjadi salah satu yang sering dikeluhkan oleh calon konsumen. Dengan tidak tersedianya unit, maka konsumen terpaksa menunggu proses pembangunan unit properti tersebut.
Baca juga:
Cari Rumah di Pameran? Nih Tipsnya agar Dapat Harga Supermurah
Balik Nama Sertifikat Tanah? Simak 5 Cara Berikut Ini
Kementerian PUPR juga sedang memiliki program FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) atau subsidi rumah yang mana bertujuan untuk mendekatkan antara demand supply dengan bank.
Dia menjelaskan, pihaknya juga akan selalu mengevaluasi dan memonitor program ini jadi masyarakat akan lebih terpantau untuk memiliki hunian yang nyaman juga terjangkau.
Di sisi lain, dia meminta pengembang untuk mendaftarkan diri ke asosiasi. Dengan demikian, risiko pengembang nakal ini akan bisa diminimalisir.
“Mendagri diminta untuk mendukung nawacita presiden. Kalau registrasi sedang dilakukan. Sekarang sedang pengumpulan pengembang dari semua asosiasi. Misal daerah Serang, masuk ke sebuah asosiasi, terdaftar di Kemenkumham tidak. Ada dua (perizinan), satu di Menkumham dan Kemendagri. Sekarang pengembang perorangan banyak yang bagus, tetapi ada juga yang akhirnya menjadi masalah,” terang Saraswati.
(Widi Agustian)