JAKARTA – Kekayaan global akan terus tumbuh sama dengan lima tahun terakhir sebesar 3,9% menjadi USD341 triliun pada tahun 2022. Lajunya lebih lamban dari perkiraan sebelumnya sebesar 5,4%.
Negara ekonomi berkembang diperkirakan lebih lamban namun akan menghasilkan kekayaan yang lebih cepat dari negara-negara maju dan kemungkinan akan mencapai 22% pangsa kekayaan global pada tahun 2022.
China diharapkan menjadi kontribusi terkuat dengan USD10 triliun atau peningkatan sebesar 33%. Kekayaan non-finansial akan sedikit melampaui kekayaan finansial sekitar 1% per tahun dalam lima tahun ke depan. Di tahun-tahun mendatang, setelah periode stabilitas di antara tahun 2007 dan 2010, kredit juga diharapkan tumbuh lebih cepat daripada kekayaan finansial dan non-finansial.
Baca Juga: Generasi Milenial Susah Kaya Gara-Gara Krisis Keuangan Global?
Prospek segmen jutawan diperkirakan akan meningkat sebesar 22% dengan kenaikan 4% per tahun dari 36 juta orang saat ini menjadi 44 juta di tahun 2022. Di dalamnya, UHNWI atau orang-orang yang memiliki kekayaan di atas USD50 juta cenderung meningkat sebesar 30% dengan kenaikan 5,5% per tahun atau 45.000 menjadi 193.000 orang dalam lima tahun.
Kekayaan di Asia Pasifik diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,3% per tahun atau 29% yang akan mencapai USD115 triliun pada tahun 2022. pertumbuhan tercepat berasal dari negara-negara berkembang seperti India (7,5% per tahun), Indonesia (8,7% per tahun), dan Filipina (9,4% per tahun).
Baca Juga: Proyeksi 2018 Ekonomi Dunia 3,7%, Bos IMF: Ada Momentum Pemulihan!
Di Asia Pasifik, jumlah jutawan diperkirakan akan meningkat sebesar 7,2% per tahun menjadi 11,7 juta pada tahun 2022, sementara segmen UHNW diperkirakan akan bertambah sekitar 52.000 orang dengan laju 6,8% per tahun.
(Dani Jumadil Akhir)