Kendaraan listrik serta peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, energi primernya kebanyakan hasil dari dalam negeri, mulai dari batubara, gas bumi dan EBT. "Ini yang kami dorong, pengembangan kelistrikan makin lama makin bisa digunakan oleh masyarakat dengan tarif yang terjangkau," jelasnya.
Baca juga:Angin Segar! Indonesia Mulai Terbiasa Gunakan Energi Terbarukan
Khusus pengembangan energi terbarukan, Jonan menyampaikan bahwa sejak awal tahun hingga saat ini, 1.186 Megawatt (mw) pembangkit listrik yang energi primernya bersumber dari EBT telah tertandatangani. Hingga akhir tahun, kapasitasnya dapat mencapai 1.500 mw.
"Banyak yang kasih masukan ke saya, tapi faktanya dari Januari sampai bulan November, IPP (Independent Power Producer/perusahaan pengembang listrik swasta) energi terbarukan yang ditandatangani dengan PLN itu 1.186 mw, ini banyak sekali," jelas dia.
"Saya kira enggak pernah ada satu tahun kerja di Indonesia yang bisa lebih dari 1.000 mw pembangkit energi terbarukan yang ditandatangani. Mudah-mudahan sampai penutupan tahun bisa kira-kira mencapai 1.500 mw dan kita dukung terus," tukas dia.
(Martin Bagya Kertiyasa)