BUMN Tambang Bakal Disatukan, Apa Kata Mantan Dirut?

Trio Hamdani, Jurnalis
Senin 27 November 2017 21:05 WIB
Ilustrasi Tambang. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Timah (Persero) Tbk (1994-2002), Erry Riyana Hardjapamekas memandang bahwa holding BUMN pertambangan bisa memberikan sejumlah dampak positif bagi perusahaan negara yang bergerak di sektor tersebut.

Adapun penggabungan BUMN tambang meliputi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) yang nantinya diinduki oleh PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum (Persero). Dengan holding tersebut mereka diyakini mampu secara lebih baik menghadapi gejolak atau volatilitas harga komoditas pertambangan yang kerap terjadi.

"Saya setuju. Satu, tambang itu spesifik, harga volatiliti. Naik turunnya tidak bisa diprediksi. Dipengaruhi sentimen tertentu," kata dia dalam diskusi di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Baca Juga: Kuasai Saham Freeport, Aset Holding BUMN Tambang Bisa Tembus Rp200 Triliun

Membendung harga komoditas pertambangan yang cenderung mudah berubah-ubah mengikuti perkembangan pasar, kata dia dapat dilakukan dengan memperkuat masing-masing perusahaan dengan cara penggabungan melalui pembentukan holding. "Holding bisa dipakai sebagai mekanisme saling silang (harga)," paparnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya