JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui adanya pergeseran bisnis dari ritel konvensional ke ritel online di Indonesia. Hal ini terlihat dari peningkatan kontribusi pajak sektor pergudangan dan juga sektor jasa pengiriman barang.
"Untuk fenomena pergudangan, karena tadi ada shift dari ritel menjadi online, dia enggak butuh space untuk ritel, dia lebih banyak gudang," ungkapnya di JIExpo, Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Sri Mulyani mencatat realisasi penerimaan pajak dari sektor pergudangan hingga Oktober 2017 mencapai Rp522,57 Miliar atau meningkat 16,85% secara tahunan (year on year). Adapun total ini terdiri dari PPN DN Masa meningkat 16,16% menjadi Rp467,57 miliar dan PPh Final Sewa naik sebesar 23,09%menjadi 55 miliar.
Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Para Pemilik Mal untuk Lapor Harta
Sedangkan dari sektor jasa kurir meningkat hingga 35,58% (yoy) atau mencapai Rp224,97 Miliar terdiri dari PPN DN Masa naik 24,37% menjadi Rp176,22 miliar, PPh Final 1% naik 33,27% menjadi Rp5,1 Miliar dan PPh Pasal 23 naik 113,76% menjadi Rp43,65 miliar.
"Gudang ini meningkat PPn-nya 16% dan PPh final sewa sendiri mencapai 23%. Di satu sisi ritel turun menjadi single digit namun pertumbuhan untuk sewa gudang dan kurir meningkat cukup tajam," jelasnya.
Oleh karenanya ia sangat menyayangkan masyarakat hanya melihat dari sisi negatif seperti fenomena penutupan toko ritel. Karena ia menilai saat ada toko yang buka tidak di permasalahkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Sri Mulyani Senang Ada Masyarakat Pamer Kekayaan, Lho Kok Begitu?
Sementara itu, dirinya juga mengimbau pelaku usaha ritel dapat mengikuti perubahan pola konsumsi masyarakat saat ini.
"Consumer behaviour shift. Lihat perubahan ini, adjust berubah dan menyesuaikan diri. Gunakan resource secara smart," tukasnya.
(Dani Jumadil Akhir)