Pengembangan usaha itu meliputi penyediaan ruang dalam bentuk joint venture (JV) pada infrastruktur perkotaan dengan porsi 40%, investasi 20% dan pembelian alat produksi konstruksi 10%.
Sementara itu, dana hasil IPO itu juga akan digunakan untuk modal kerja yang meliputi modal kerja yang dibutuhkan untuk memproduksi proyek-proyek konstruksi yang akan didapatkan oleh perseroan seperti pembayaran upah, pembayaran subkontraktor dan pemasok.
Baca Juga: Wijaya Karya Dulu Kontraktor Sekarang Investor
Dalam aksi korporasi itu, 4 perusahaan sekuritas yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Buana Capital Sekuritas, PT CIMB Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
(Martin Bagya Kertiyasa)