Piter mengungkapkan jika krisis moneter yang terjadi di masa lalu diakibatkan oleh anjloknya nilai tukar rupiah hingga utang usaha para korporasi membengkak signifikan dan membuat sektor bisnis tumbuh defisit.
"Akhirnya orang terburu-buru mengambil uang di bank dan ditukar dalam dolar AS. Karena bila dibiarkan maka beban mereka akan membengkak. Apalagi dulu booming sekali orang melakukan utang dari pihak luar negeri. Sehingga rupiah kalau anjlok dampaknya kemana-mana. Ini yang dulu tidak ada pengawasan dari pemerintah," jelasnya.
Baca juga: Laporan Forum Ekonomi Dunia: 10 Tahun Pasca-Krisis Global, Sistem Keuangan Belum Pulih
Oleh karenanya, Piter juga memuji langkah pemerintah dalam penanganan krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998. Salah satunya adalah dengan menggelontorkan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
"Kalau soal dalam menangani krisis dengan menggelontorkan dana BLBI ini sangat tepat. Akhirnya Bank sehat kembali. Saya apresiasi keberhasilan pemerintah yang itu, ibarat bagaimana cara buat kue, nah pemerintah berhasil. Masalah kuenya nanti diapakan ini pembahasan lain," tukasnya. (ljs)
(Rani Hardjanti)