”Dampaknya pelabuhan tidak bisa kerja sendiri dia harus kerjasama dengan pelabuhan lain. Harus ada transhipment," jelasnya.
Baca juga: Jadi Pelabuhan Transhipment Internasional, Pelindo II Bakal Buat Tarif Kompetitif di Tanjung Priok
Sehingga lanjut Elvyn, tren bisnis pelabuhan ke depan bukan lagi port to port melainkan door to door. Pasalnya pada zaman dulu, pengelola pelabuhan adalah pemilik lahan.
“Implikasinya kalau ingin masa depan pelabuhan kita bagus, maka kita harus jadi trade fasilitator dan harus bisa melayani kapal pengguna jasa. Kalau dibiarkan saja, maka bisnis pelabuhan akan mati sia-sia," jelasnya
(Rizkie Fauzian)