JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan alternatif angkutan sebagai solusi mengurai kemacetan dan kerusakan jalan di jalur darat yang selama ini terjadi. Hal ini dilakukan dengan mengalihkan sebagian arus logistik dari jalan raya ke penyeberangan.
Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo mengatakan, pelayaran perdana Jakarta-Surabaya tersebut dilakukan dengan dua kapal yakni KM Roro Prayasti yang dimiliki oleh PT Jagad Zambrut Khatulistiwa dan KMP Ferrindo 5 milik PT ASDP Indonesia Ferry. Kedua kapal ini memiliki kapasitas yang dapat menampung hingga 160 truk.
Adapun tarifnya, diperkirakan berkisar Rp3 juta per kendaraan. Pemerintah pun menganggarkan Rp5 miliar untuk dua kapal tersebut hingga Desember ini. Sementara untuk 2018, dianggarkan Rp50 miliar.
"Sampai dua tahun ke depan akan dievaluasi, kalau dalam evaluasi memungkinkan dilakukan, maka dilanjutkan, tapi kalau dalam dua tahun tidak berjalan baik, maka akan dicari pola lainnya," ujar Wahyu dalam acara peresmian Pelayaran Perdana Angkutan Penyeberangan Jarak Jauh Lintas Jakarta-Surabaya di dermaga PT. Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/12/2017).
Dia mengatakan dengan adanya alternatif moda transportasi bagi kendaraan barang ini dapat mengurangi kepadatan jalur darat dan dampak kerusakan jalan akibat kendaraan dengan muatan berlebihan.