Lewat Jalur Laut, Antar Barang ke Surabaya Hanya 1 Hari

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Minggu 10 Desember 2017 20:44 WIB
Peresmian Long Distance Ferry. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan alternatif angkutan sebagai solusi mengurai kemacetan dan kerusakan jalan di jalur darat yang selama ini terjadi. Hal ini dilakukan dengan mengalihkan sebagian arus logistik dari jalan raya ke penyeberangan.

Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan Wahyu Satrio Utomo mengatakan, pelayaran perdana Jakarta-Surabaya tersebut dilakukan dengan dua kapal yakni KM Roro Prayasti yang dimiliki oleh PT Jagad Zambrut Khatulistiwa dan KMP Ferrindo 5 milik PT ASDP Indonesia Ferry. Kedua kapal ini memiliki kapasitas yang dapat menampung hingga 160 truk.

Adapun tarifnya, diperkirakan berkisar Rp3 juta per kendaraan. Pemerintah pun menganggarkan Rp5 miliar untuk dua kapal tersebut hingga Desember ini. Sementara untuk 2018, dianggarkan Rp50 miliar.

"Sampai dua tahun ke depan akan dievaluasi, kalau dalam evaluasi memungkinkan dilakukan, maka dilanjutkan, tapi kalau dalam dua tahun tidak berjalan baik, maka akan dicari pola lainnya," ujar Wahyu dalam acara peresmian Pelayaran Perdana Angkutan Penyeberangan Jarak Jauh Lintas Jakarta-Surabaya di dermaga PT. Indonesia Kendaraan Terminal, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/12/2017).

Dia mengatakan dengan adanya alternatif moda transportasi bagi kendaraan barang ini dapat mengurangi kepadatan jalur darat dan dampak kerusakan jalan akibat kendaraan dengan muatan berlebihan.

Menurutnya, untuk menuju Surabaya diperlukan waktu dua hari jika lewat jalur darat. Namun, dengan menggunakan kapal, waktu tempuh bisa dipangkas hingga satu hari. "1 hari sudah termasuk waktu naik turun kendaraan. Untuk waktu bongkar muat lain lagi waktunya," jelas dia.

"Dengan adanya pengangkutan maka mengurangi kapasitas jalan yang cukup padat. Truk-truk yang diangkat (kapal) ini kan ukurannya 40-50 ton, kalau lewat darat semakin merusak jalan, sehingga ini diharapkan mengurangi jalan rusak dikarenakan overload," tambahnya.

DIa menjelaskan, ke depannya mereka akan terus bekerja sama dengan Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk terus mencari solusi agar kendaraan dengan muatan besar bisa beralih dari jalur darat.

"Dengan adanya pola baru, sehingga tidak selalu pakai opsi jalan raya terus. Kita juga kerjasama dengan Aptrindo dan Organda untuk terus kasih solusi-solusi. Karena ini juga kan baru pertama kali," ungkapnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya