JAKARTA - Ada beberapa area yang pemerintah andalkan jika berbicara mengenai kesejahteraan, antara lain pembangunan infrastruktur, kebijakan sektoral, dan perbaikan iklim usaha. Hasilnya, ekonomi republik ini tumbuh relatif baik. Kurva tingkat pengangguran, tingkat kemiskinan, dan gini ratio pun melandai.
“Artinya, dalam bahasa ekonomi pembangunan, kualitas perekonomian kita membaik seiring proyeksi ekonomi global,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution saat menjadi pembicara dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia Ke-2, yang dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Rabu (13/12/2017).
Baca Juga: Masuki Fase Tahun Politik, Pemangku Kepentingan Diingatkan Berhati-hati Ambil Keputusan Ekonomi
Menurut Menko Perekonomian, transformasi ekonomi perlu menjadi catatan penting. Ia menjelaskan bahwa kontribusi tenaga kerja di sektor pertanian cenderung menurun. Sebagian besar yang keluar dari sektor pertanian adalah keluarga petani dengan lahan kurang dari 1000 meter.
“Namun, tidak cukup cepat untuk menyerap mereka ke sektor modern. Ini yang saya maksud dengan transformasi ekonomi yang kurang memuaskan,” lanjutnya.
Membaca situasi tersebut, pemerintah menerbitkan Kebijakan Pemerataan Ekonomi (KPE). Kebijakan ini diinisiasi agar perbaikan kesejahteraan masyarakat dapat berkelanjutan. Kebijakan khusus ini menyoroti persoalan lahan, kesempatan, dan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Baca Juga: Belum Puas dengan Tumbuhnya Ekonomi Jadi Alasan Jokowi Kejar Pembangunan Infrastruktur
Pemerintah pun tengah gencar meremajakan perkebunan rakyat. Setelah Kelapa Sawit, komoditas lain yang akan menjadi target peremajaan adalah Karet dan Kelapa. Darmin menambahkan, satu area yang juga belum tersentuh dengan baik adalah mengenai subsidi dan bantuan sosial.
Selain itu, ranah lain yang menjadi perhatian pemerintah adalah birokrasi. Pertama, penyelesaian tata niaga dan larangan terbatas (lartas). Kedua, mengenai kebijakan percepatan pelaksanaan berusaha.
Baca juga: Tetap Waspada, Politik "Kasar" Berpotensi Jatuhkan Ekonomi
Keseluruhan reformasi struktural tersebut diarahkan untuk keberhasilan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Pertumbuhan investasi, kenaikan ekspor, pengeluaran pemerintah, dan pilar-pilar lain akan terus diupayakan ke arah yang makin baik,” katanya.
Sementara saat ditanya tentang ancaman ekonomi di tahun politik (2018), Menko Darmin tetap optimistis terhadap perekonomian Indonesia. “Saya bukan ahli politik, tapi saya tidak melihat adanya ancaman. Saya melihatnya justru menjadi berkah secara ekonomi. Di setiap pemilu, juga akan selalu ada dampak positifnya terhadap ekonomi. Apalagi di 2018 juga akan ada ASEAN Games,” terangnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)