JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memproyeksikan kondisi pasar modal pada 2018 tidak akan terpengaruh situasi perpolitikan tahun depan, yang mulai diramaikan oleh pesta demokrasi. Meski begitu, pergerakan di pasar saham diperkirakan tidak akan terpengaruh secara signifikan.
"Kalau kita belajar dari 2004, 2009, 2014, itu memang secara keseluruhan market kita tidak terpengaruh dengan kondisi politik. Jadi kita berharap juga ini terjadi di tahun 2018, 2019," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Samsul Hidayat ketika ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/12/2017).
Samsul menambahkan, dengan stabilnya pasar diharapkan tidak akan memberikan dampak negatif kepada para investor asing. Oleh karena itu, guna menumbuhkan kepercayaan investor, maka stabilitas politik dan keamanan di Indonesia harus dijaga.
"Sepanjang stabilitas politik dan keamanan negara bisa dijaga kita kan punya Polri, TNI dan kita sudah berkali-kali teruji dengan adanya kejadian seperti itu. Saya kira sih enggak terlalu besar lah, ada pengaruhnya tapi tidak terlalu besar," tegasnya.
Baca Juga: Tahun Politik, IHSG Diprediksi Melaju di Rentang 6.300-6.500
Dengan demikian, diharapkan investor tidak meninggalkan instrumen investasi di pasar modal ketimbang menabung di bank. Sebab berinvestasi di saham misalnya, aman untuk dilakukan sekalipun ada isu perpolitikan pada tahun depan. "Mereka mulai berpikir untuk berinvestasi dan cara berinvestasi paling gampang yaitu melalui portofolio, artinya membeli saham atau apa," jelasnya.
Menurut Samsul, fundamental perekonomian Indonesia juga sudah baik berkait pembangunan infrastruktur, transportasi, kesehatan serta energi. "Saya kira itu merupakan faktor utama dari saat ini untuk menjamin pertumbuahan yang substain (keberlanjutan)," jelas dia.
"Artinya bahkan growth ekonomi pun akan meningkat, karena kegiatan perekonomian saat ini mau enggak mau berbiaya tinggi karena infrastruktur transportasi, infrastruktur energi, komunikasi dan kesehatan masyarakat juga belum begitu baik," sambungnya.
Baca Juga: Tahun Politik Beruntun dari 2014-2018, Presiden JokowiApa Mau Wait and See Lagi?
Karenanya, pembangunan infrastruktur dan sektor lainnya dinilai sebagai suatu langkah tepat, yang harus dilakukan pemerintah saat ini guna menuju indonesia yang secara berkelanjutan ke depannya, tidak hanya tumbuh karena faktor insidentil tapi pertumbuhan yang memang memiliki landasan.
Sebagaimana diketahui, pada 2018 akan dilangsungkan Pilkada Serentak di 171 kabupaten/kota. Kemudian 2019 berlangsung Pemilu sebagai puncak dari pesta demokrasi. Namun kata kondisi tersebut tak banyak memberi pengaruh.
(Martin Bagya Kertiyasa)