JAKARTA - Saham-saham farmasi seperti PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) menjadi alternatif pilihan bagi investor pasar modal. Apalagi saham-saham ini mendadak mengalami kenaikan setelah pengumuman uji klinis vaksin corona.
Analis pasar modal dari MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan, bagi investor yang hendak membeli saham farmasi disarankan short term atau harian. Karena saham-saham farmasi mengalami kenaikan cukup tinggi dan bisa menjadi keuntungan.
Baca Juga:Â Saham Farmasi Mendadak Cuan, Vaksin Made in China Bawa Hoki
“Trading bisa melakukan buying tapi short term atau day trade karena kan naiknya gila-gilaan. 20% 24% auto reject,” ujarnya saat dihubungi Okezone, Rabu (22/7/2020).
Alasan mengapa transaksi dikakukan secara harian, karena euforia saham ini diprediksi hanya hingga pekan depan. Mengingat valuasinya sudah terlalu cepat dan sudah sangat tinggi.
Baca Juga:Â Vaksin dari China Datang ke Indonesia, Saham Indofarma dan Sektor Farmasi Langsung Cuan!
“Menurut saya sih mungkin saat ini sebetulnya udah naik terlalu cepat sehingga kalau kita lihat secara valuasi sudah mahal sebetulnya. Tapi dengan adanya rencana pendistribusian tahun depan menurut saya sih mungkin paling seminggu lagi paling sudah selesai naik begitu tajam dan kita belum tahu bagaimana tingkat keberhasilan dari vaksin tersebut,” jelasnya.
Ditambah lagi, vaksin ini baru di tahap ujicoba dan belum diketahui tingkat keberhasilannya. Produksinya juga baru akan dilakukan pada tahun depan dan bukan tahun ini.
Follow Berita Okezone di Google News