Tambah Pendanaan Infrastruktur, BUMN Manfaatkan 3 Instrumen Ini

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 15 Desember 2017 07:37 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Usaha Milik Negara terus menggenjot pembangunan infrastruktur di seluruh Tanah Air. Tentunya hal ini membutuhkan pendanaan yang sangat besar untuk merealisasikannya.

Seperti pada umumnya, pendanaan didapatkan dari pinjaman perbankan maupun obligasi korporasi dalam denominasi dolar di luar negeri (global USD bond). Kendati demikian Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menilai instrumen pendanaan tersebut tak mampu menutupi tuntutan kebutuhan yang tinggi untuk BUMN mendanai proyek infrastrukturnya.

ISEI menilai ada tiga instrumen yang dapat menjadi inovasi baru bagi BUMN untuk mendapati perluasan dana bagi proyek infrastruktur. Ketiganya yakni sekuritisasi aset, project bonds atau penerbitan obligasi proyek, dan Global IDR Bonds yakni surat utang atau obligasi rupiah terbitan institusi Indonesia yang dijual dan dicatatkan di luar negeri.

"Secara akademisi kami melihat banyak sekali project yang bisa dimanfaatkan sebagai alternatif mendapatkan pendapatan untuk BUMN. Karena BUMN saat ini khususnya terkait konstruksi, punya target luar biasa dalam rangka memperbaiki konektivitas di Indonesia. Beberapa BUMN yang punya arus cashflow stabil itu mestinya bisa dimanfaatkan untuk men-generate lagi dana (untuk bangun project baru atau Greenfield)," Pengurus Pusat ISEI Destri Damayanti dalam Forum Group Discussion ISEI tentang alternatif pembiayaan infrastruktur di Club Mandiri, Jakarta, Kamis (13/12/2017).

Destri menyatakan proyek Green Field memang tak mudah mengajak swasta untuk berinvestasi. Karena pada tahap awal memiliki risiko yang besar di antaranya pembebasan lahan, Amdal dan sebagainya.

"Greenfield awalnya yang biasa masuk adalah bank. Bank masuk lebih cepat. Tapi Bank tidak mungkin biayai infrastruktur sampai puluhan tahun. Dia hanya jangka pendek, oleh karena itu kalau proyek sudah bisa jalan dan menghasilkan revenue akan dibundle dan di sekuritisasi," jelasnya.

Setidaknya saat ini terdapat dua BUMN yakni PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) yang menggunakan sekuritisasi aset dan PT Jasa Marga yang menggunakan sekuritisasi aset juga Global IDR Bons sebagai instrument untuk mendapatkan tambahan dana.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya