JAKARTA - Highprobsell.com telah mempelajari bagaimana cara Top One Persen Salespeople di 23 industri melakukan penjualan. Bahkan, pendapatan mereka lebih tinggi dari rata-rata CEO.
Namun, mereka jarang bekerja semaksimal mungkin. Hampir semua dari Top 1% menggunakan proses penjualan yang konsisten dengan semua prospek dari pelanggan mereka. Kebanyakan dari mereka melakukan proses penjualan dalam format kuesioner, sehingga mereka tidak perlu menghafal apa pun.
Dengan begitu, mereka dapat memfokuskan semua perhatian mereka pada aspek lainnya, daripada memikirkan pertanyaan berikutnya atau langkah selanjutnya dalam proses penjualan mereka.
Lalu, apakah 99% sales benar-benar menjual produk mereka? Jawabnnya, sebagian besar dari apa yang mereka lakukan, malah menghambat penjualan yang dilakukan oleh Top 1%. Melansir highprobsell, ada 10 cara yang salah dalam melakukan penjualan.
1. Kebanyakan tenaga penjualan tidak prospektif secara efisien, efektif dan menyenangkan. Oleh karena itu, mereka menghabiskan sebagian besar waktu penjualan mereka dengan prospek yang tidak menjual.
2. Sebagian besar tenaga penjualan tidak menggunakan proses penjualan yang efektif secara konsisten. Karena itu, setiap peluang penjualan ditangani secara berbeda, berdasarkan apa yang mereka lakukan dengan nyaman. Hasilnya adalah hit atau miss. Top 1% secara konsisten melakukan probabilitas tertinggi untuk menghasilkan tingkat penutupan yang tinggi juga.
3. Sebagian besar tenaga penjualan percaya bahwa fungsi utama mereka adalah membujuk dan meyakinkan prospek untuk membeli produk dan layanan mereka.
Oleh karena itu, mereka memanfaatkan taktik persuasi manipulatif, yang sebagian besar prospeknya ditolak. Itu menciptakan resistansi penjualan dan menghasilkan tingkat penutupan yang rendah.
Top 1% tahu bahwa persuasi dan meyakinkan adalah taktik penjualan usang. Mereka memanfaatkan taktik menjual yang sesuai dengan cara kerja pola pikir manusia.
4. Sebagian besar tenaga penjualan gagal mendapatkan komitmen bersyarat untuk melakukan bisnis pada awal proses penjualan. Karena itu, mereka membuang banyak waktu dengan prospek yang tidak memiliki komitmen untuk membeli.
5. Sebagian besar tenaga penjual mengabaikan tujuan pembelian yang tepat dari prospek mereka, termasuk kapasitas keuangan mereka, kapan pembelian akan terjadi, siapa yang membuat keputusan akhir, dan lain-lain. Oleh karena itu, mereka menghabiskan terlalu banyak waktu dan sumber daya untuk prospek probabilitas rendah.