Apa tantangan terbesar tahun depan?
Saya nggak basa-basi, anggarannya kurang. Idealnya anggaran kita Rp9 triliun, tapi kita hanya di beri (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Rp3,7 triliun atau sekitar 42%-nya. Ini berat dan saya nanti tidak mewariskan sesuatu itu yang benar. Bayangkan, nggak ada branding,maka kita nanti nggak punya brand yang kuat. Sesuatu yang ditetapkan sebagai core economy, tapi alokasi sumber dayanya sedikit sekali. Padahal, untuk menarik wisman itu juga ada per hitungannya, yaitu USD20 per wisman. Tapi, dengan anggaran yang 42% itu berarti cuma USD8 per wisman.
Apakah hal itu akan memengaruhi target kunjungan 17 juta wisman pada 2018?
Target tahun depan tetap 17 juta wisman dan 270 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus). Saya nggak mau target berubah karena kalau berubah kita akan semakin jauh tertinggal dari negara lain. Strateginya kita perbanyak selling dan lebih banyak menggunakan media digital. Pasarnya juga akan lebih diperketat. Selain itu, dua event besar yaitu Asian Games dan pertemuan tahunan IMF-World Bank tahun depan juga akan kita optimalkan untuk memacu kunjungan wisata. Kita sudah membuat tujuh paket yang akan kita jual sesuai dengan destinasi yang siap di sekitar dua venue besar Asian Games ya itu Jakarta dan Palembang. Untuk event IMF-World Bank di Bali juga kita tawarkan 60 paket wisata di Bali dan enam destinasi lainnya (Lombok, Komodo, Yogyakarta, Tana Toraja, Danau Toba, Banyuwangi). Pro duknya sudah siap semua, tinggal kita promosikan.
Berdasarkan Peraturan Presiden No 93/2017, struktur organisasi Kemenpar akan berubah pada 2018. Perubahan apa yang signifikan?
Per 1 Januari 2018 kita akan mulai berubah. Hal yang mendasari perubahan ini adalah organisasi yang berorientasi pada customernya. Nantinya satu direktur akan membawahi satu pasar. Contohnya dulu pasar China, In dia, Australia, Jepang, itu di bawah satu direktur. Nantinya, masing-masing negara itu di pegang satu direktur. Tapi, untuk yang perbatasan saya titipi juga kawasan timur Indonesia. Dengan perubahan struktur ini akan lebih efektif dan efisien.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)