KAI Teken Kontrak LRT Jabodebek Rp29,9 Triliun

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 19 Desember 2017 20:28 WIB
MoU Kemenhub soal LRT Jabodebek (Foto: Giri Hartomo/Okezone)
Share :

JAKARTA - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan penandatanganan perjanjian penyelenggaraan Prasaranan Kereta Api Ringan / Light Rail Transit terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dengan PT Adhi Karya dan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Dengan penandatanganan ini secara otomatis pemerintah telah menunjuk PT KAI dengan PT Adhikarya menjadi investor dan kontraktor pembangunan LRT Jabodebek.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan sesuai peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2017, pemerintah menugaskan PT KAI untuk menyelenggarakan sarana dan prasarana LRT Jabodebek. Adapun ruang lingkup penyelenggaraan prasarana LRT meliputi pembangunan, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan prasaran perkeretaapian.

Sedangkan khusus mengenai pembangunan prasarana nantinya akan ditugaskan melalui PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Baik dari sisi stasiun maupun fasilitas lainya.

"Sedangkan ruang lingkup penyelenggaraan sarana LRT oleh PT KAI (Persero) antara lain pengadaan saran, pengoperasian, perawatan dan pengusahaan sarana perkeretaapian serta menyelenggarakan sistem tiket otomatis," ujarnya dalam acara penandatanganan penunjukan investor LRT Jabodebek di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Adapun nilai investasi untuk penyelenggaraan prasarana dan sarana LRT Jabodebek yang dibebankan oleh PT KAI adalah sebesar Rp 29,9 triliun. Jumlah tersebut akan digunakan untuk pembiayaan aset prasarana, aset sarana, aset perawan prasaran sebesar Rp 25,7 triliun dan pembiayaan aset prasarana dan aset depo sebesar Rp 4,2 triliun.

Untuk penyelenggaraan pembangunan prasarana LRT Jabodebek mencakup lintas pelayanan Cawang - Dukuh Atas (11,05 Km), Cawang - Cibubur (18,49 km) dan Cawang – Bekasi Timur (14,89 km). Progres pekerjaan LRT Jabodebek per 8 Desember 2017 telah mencapai 26,2% dengan rincian progres pekerjaan Cawang – Cibubur 46,85%, Cawang – Dukuh Atas 12,36 persen dan Cawang – Bekasi Timur 26,95%. LRT Jabodebek ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2019.

"Pembiayaan pembangunan prasarana Jabodebek berasal dari penyertaan modal negara (PMN) kepada PT KAI dan PT Adhi Karya (Persero) serta pinjaman perbankan," jelasnya.

Sebagai informasi, Penandatanganan perjanjian ini menjadi landasan hukum bagi pihak-pihak dalam pelaksanaan penyelenggaraan prasarana dan sarana LRT Jabodebek. Hak lain yang diatur dalam perjanjian tersebut antara lain :

a. Masa penyelenggaraan dimulai sejak tanggal pengoperasian komersial hingga lima puluh tahun kemudian

b. Selama masa penyelenggaraan tersebut, PT KAI (Persero) harus melakukan penyelenggaraan prasarana dan sarana LRT dengan memperhatikan standar dan kinerja pelayanan yang ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan;

c. Peran konsultan integrator yang menjalankan fungsi integrasi prasarana dan sarana selama masa pembangunan prasarana dan depo;

d. PT KAI (Persero) dapat mengusahakan kawasan Transit Oriented Development (TOD) dan melaporkan secara berkala kepada Kementerian Perhubungan.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya