JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap realisasi investasi Korea Selatan di sektor infrastruktur.
Dalam siaran pers di Jakarta, harapan itu disampaikan Luhut dalam kunjungan kerja ke Seoul, Korea Selatan, Selasa, di mana ia mengadakan pertemuan dengan Menteri Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan Kim Hyun-mee.
Investasi luar negeri sendiri masih dibutuhkan karena dana APBN tidak cukup untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia. Menteri Kim mengatakan negaranya saat ini mengalokasikan lebih banyak lagi dana untuk investasi infrastruktur di luar negeri.
"Kedua kepala negara RI dan Korea Selatan telah menyetujui untuk mendorong kerja sama investasi. Kami memberi dukungan seluas-luasnya kepada perusahaan-perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia dan kami harap Indonesia juga melakukan hal yang sama," katanya.
Baca Juga: Sah! Indonesia-Korea Selatan Sepakat Bangun Industri hingga Infrastruktur
Dia menuturkan, seiring dengan tren yang mendunia saat ini, Pemerintah Korea Selatan sekarang sedang sangat aktif berinvestasi di bidang infrastruktur.
"Kami mengalokasikan dana untuk pembiayaan infrastruktur negara-negara berkembang, tahun ini nilainya kami naikkan USD500 miliar dari jumlah tersebut, USD100 miliar kami alokasikan untuk negara-negara ASEAN," katanya.
Kim mengatakan, Korea Selatan telah berkomitmen untuk turut serta dalam pembiayaan LRT tahap dua dan tiga tetapi yang masih diharapkannya adalah kepastian investasi. Dia mengklaim negaranya telah sukses membangun kereta api cepat yang diadaptasi dari teknologi Prancis.
"Korea Selatan sangat tertarik mengikuti tender bakal pelanting untuk LRT, produk kami ini sudah terkenal secara global," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Ingin Kalah Cepat, Pengusaha Korsel Sowan ke Kadin Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Luhut menyambut baik dan berharap sudah ada yang bisa terealisasi sebelum kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut.
Dia pun berjanji akan memberi kabar mengenai lelang tersebut. Saat ini, Korea Selatan menjadi investor terbesar ketiga yang masuk ke Indonesia setelah Singapura dan Jepang. Sepanjang periode 2012-2016, investasi dari perusahaan asal negeri ginseng mencapai USD7,5 miliar untuk 7.607 proyek.
(Ade Irma Junida)
(Martin Bagya Kertiyasa)