SUMBAWA BESAR - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengklaim tak ada kendala penyaluran bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga, khususnya di daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal). Terlebih lagi menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, BPH Migas memastikan stok bahan bakar relatif aman.
Salah satunya, di stasiun pengisian bahan bakar di Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Rabu (20/12) tim BPH Migas meninjau Solar Pack Dealer Nelayan (SPDN) di Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Baca juga: Waduh, 150 Badan Usaha Tunggak Iuran Distribusi Gas
"Monitoring ini dilakukan untuk memastikan BBM bersubsidi jenis solar sudah mencukupi, khususnya untuk melayani kebutuhan para nelayan sebelum dan sesudah Natal," terang Zhandra Desa, anggota tim BPH Migas, saat berkunjung ke lokasi.
Terkait BBM satu harga, untuk solar bersubsidi di SPDN dan SPBU dikenakan Rp5.150 per liter. Artinya, tarif yang berlaku tersebut sama dengan daerah-daerah lainnya.
Baca juga: Menteri Jonan Titipkan Tugas Khusus untuk BPH Migas, Apa Saja?
Dalam kunjungan itu, tim BPH Migas juga didampingi dua staf ahli anggota Komisi VII DPR RI yang membidangi energi. Masing-masing mewakili Kurtubi (Fraksi Nasdem) dan Zulkiflimansyah (Fraksi PKS).