Di luar Jabodetabek, Bandung menjadi kota favorit selanjutnya, kemudian disusul Surabaya, dan Semarang. Sementara apartemen sudah menjadi pilihan utama hunian yang akan dibeli, selain rumah tapak cluster.
Pasar properti nasional di tahun 2018 diperkirakan akan lebih positif, melanjutkan tren yang telah terbentuk sepanjang tahun 2017. Di sisi suplai, perlambatan pasar properti pada pertengahan 2018 sebagai dampak Hari Raya Idul Fitri serta Pilkada Serentak 2018 mungkin terjadi, begitu juga menjelang Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Sementara di sisi permintaan, porsi terbesar akan datang dari rumah tipe menengah dengan harga di bawah Rp700 Juta. Konsumen akan mencari perumahan tipe klaster, terutama di wilayah satelit kota besar dengan akses menuju pintu tol dan sarana transportasi massal. Seiring tumbuhnya suku bunga untuk Kredit Pemilikian Apartemen maka akan terjadi pertumbuhan yang moderat pada hunian jenis apartemen.
(Dani Jumadil Akhir)