JAKARTA - Sempat terkoreksi, bursa saham Indonesia pada jeda siang ini ditutup menembus rekor baru. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29,97 poin atau 0,48% ke 6.250,99.
Siang ini, ada 192 saham menguat, 128 saham melemah, dan 120 saham stagnan. Menutup perdagangan sesi I, transaksi terjadi mencapai Rp4,71 triliun dari 12,44 miliar lembar saham diperdagangkan.
Baca juga: Usai Libur Natal, IHSG Dibuka Terkoreksi ke 6.214
Indeks LQ45 naik 4,64 poin atau 0,44% ke 1.058,4, Jakarta Islamic Index (JII) naik 2,05 poin atau 0,28% ke 745,9, indeks IDX30 naik 2,32 poin atau 0,4% ke 580,86 dan indeks MNC36 naik 2,21 poin atau 0,62% ke 358,84.
Sektor penggerak IHSG mayoritas bergerak menguat dengan penguatan terbesar di sektor industri dasar naik hingga 0,89%. Namun, sektor konsumer turun 0,09%.
Baca juga: Saham-Saham Layak Koleksi di Pekan Terakhir 2017
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain PT Asuransi Jiwa Syariah Jasa Mitra Abadi Tbk (JMAS) naik Rp135 atau 24,32% ke Rp690, saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) naik Rp875 atau 14,58% ke Rp6.875, dan saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) naik Rp23 atau 13,86% ke Rp189.
Sedangkan saham-saham yang berada di deretan top losers, antara lain saham PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP) turun Rp6 atau 6,82% ke Rp82, PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK) turun Rp6 atau 5,77% ke Rp98, saham PT Indofarma Tbk (INAF) turun Rp175 atau 3,02% ke Rp5.605.
Sekadarkan, pekan ini merupakan pekan terakhir di tahun 2017 yang menandai penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Menjelang penutupan tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak makin agresif.
Pekan lalu pada 22 Desember 2017, IHSG menembus level tertinggi baru di level 6.221,01 poin, padahal sehari sebelumnya, IHSG baru saja mematahkan level 6.183.
Rekor IHSG berturut-turut tersebut didorong oleh kenaikan rating utang Indonesia dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings yang menaikkan rating Indonesia dari BBB- menjadi BBB dengan outlook stabil.
Kendati telah mencetak rekor secara berturut-turut, Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang meyakini IHSG masih berpeluang mencetak rekor. Edwin memprediksi IHSG dalam pekan terakhir tahun 2017 akan berada di rentang 6.200 hingga 6.250
"Potensinya akan menguat, saya melihat potensi IHSG melaju ke level 6.250, sampai akhir tahun ini," ujarnya ketika dihubungi Okezone.
(Fakhri Rezy)