NEW YORK – Harga minyak mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat (AS) mengencangkan pasokan minyak serta ketegangan politik di Iran sebagai anggota OPEC.
Melansir dari Reuters, Jumat (5/1/2018) pasar menilai peningkatan output AS dan penurunan permintaan produk olahan membebani pasar.
“Lonjakan permintaan liburan yang kita dapatkan ditambah dengan rebound produksi AS melemahkan beberapa harga baru-baru ini,” ujar John Kilduff di Again Capital.
Baca Juga: Tak Banyak Bergerak, Harga Minyak Mentah Bertahan di Level Tertinggi 3 Tahunan
Para pedagang mengatakan kisruh politik di Iran yang merupakan produsen terbesar ketiga di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), telah mendorong adanya kenaikan harga.
“Protes di Iran menjadi pemicu perubahan situasi pasar minyak yang sudah bullish,” ujar Norbert Ruecker, kepala riset komoditas di Bank Swiss Julius Baer.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman bulan Maret turun sebesar 45 sen atau 0,7% menjadi USD67,62 per barel. Pada hari sebelumnya sempat menyentuh USD68,27 dan merupakan harga tertinggi sejak Mei 2015.