Anggarkan Rp5,9 triliun, Ada 7 Bendungan Baru Siap Dibangun hingga 2019

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Senin 08 Januari 2018 19:22 WIB
Ilustrasi Bendungan. (Foto: Okezone)
Share :

KUPANG - Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menjadi salah satu provinsi yang memiliki bendungan baru. Setidaknya akan ada tujuh bendungan yang baru hingga 2019, salah satunya Bendungan Raknamo yang siap diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa 9 Januari 2018.

Pembangunan bendungan ini dalam rangka mengatasi permasalahan air baku dan irigasi. Apalagi, NTT pernah mengalami kekeringan yang menjadi sorotan Jokowi.

"Total untuk membangun tujuh bendungan itu adalah sekira Rp5,9 triliun," kata Dirjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Imam Santoso di Hotel Aston, Kupang, NTT, Senin (8/1/2018).

Baca juga: Cek Kesiapan Bendungan Raknamo, Menteri Basuki Pilih Ngebut Naik Motor Trail

Bendungan Raknamo diketahui merupakan bendungan pertama yang dibangun dari sekitar 49 bendungan baru yang direncanakan bakal dibangun pemerintahan Jokowi-JK. Dari total 49 bendungan, paling banyak dibangun di NTT.

Selain Raknamo, enam bendungan lainnya yang sedang dan akan dibangun adalah Bendungan Rotiklot di Belu, Napungete di Sikka, Temef di Timor Tengah Selatan, Lambo di Nagekeo, Manikin di Kabupaten Kupang, dan Kolhua di Kota Kupang.

Menurut Imam, ketujuh bendungan itu rencananya akan dapat menampung hingga sebesar 187 juta meter kubik. "Ini sangat penting karena persoalan yang dihadapi NTT adalah kekurangan air. Konsentrasi kita di sini," tegasnya

Ketujuh bendungan itu rata-rata terletak di pulau Timor dan Flores. Sedangkan untuk pulau-pulau kecil lainnya di NTT, Kementerian PUPR bakal membangun embung berukuran sedang hingga besar sebagai upaya mengatasi permasalahan kekurangan air.

Dia mengungkapkan alasan mengapa di lokasi lainnya tidak dibangun bendungan antara lain karena kondisi tanah, tingkat kedalaman dan cakupan yang terlalu kecil dalam membangun bendungan.

Sementara untuk embung di NTT, lanjut Imam mengatakan, total sudah sebanyak 288 lokasi embung di provinsi tersebut yang dibangun dalam jangka waktu periode selama empat tahun, atau dari tahun 2014 hingga 2018.

"Fungsi embung itu seperti situ dan gunanya untuk konservasi air. Dengan membangun embung maka air tanah akan naik sehingga masyarakat juga bisa menggunakannya misalnya untuk membuat sumur bor dan untuk ternak mereka, tanaman juga bisa tumbuh," tukasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya