KUPANG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi melakukan pengisian Bendungan Raknamo yang terletak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Peresmian ini mundur dari agenda yang dijadwalkan pada pukul 12.00 WITA menjadi pukul 17.00 WITA.
Jokowi tiba di Bendungan Raknamo pada pukul 16.50 WITA. Sebelumnya pagi tadi, Jokowi melakukan aktivitas di Kabupaten Rote.
Baca Juga: Sekali Tekan Sirine, Jokowi Resmikan 1 Bendungan dan 2 PLBN di NTT
Pada peresmian pengisian Bendungan Raknamo, Jokowi ditemani Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan dikawal Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil Direktur Jenderal SDA Kementerian PUPR Imam Santoso, jajaran PT Waskita Karya. Selain itu juga dihadiri Gubernur NTT Frans Lebu Raya.
Jokowi memberi pesan agar infrastruktur ini dapat dirawat sebaik mungkin, khususnya PLBN karena dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut.
"Dengan mengucapkan bismillahirrohnanirrohim, dengan ini saya resmikan pengisian Bendungan Raknamo dan saya resmikan PLBN Wini dan Motamasin," kata Jokowi sambil menekan sirine di lokasi, Selasa (9/1/2018).
Baca Juga: Tak Berkaos, Ini yang Dipakai Jokowi saat Isi Air Bendungan Raknamo
Menteri PUPR Basuki mengatakan, penghijauan dan pembangunan sarana tampungan air berupa bendungan dan embung sangat penting mengatasi krisis air yang sering dialami masyarakat di NTT akibat musim kemarau panjang.
"Kendala yang harus diatasi NTT jika ingin maju adalah ketersediaan air. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo memerintahkan Kementerian PUPR untuk membangun banyak tampungan-tampungan air mulai dari embung hingga bendungan besar. Bendungan besar sangat diperlukan di NTT saat kemarau, sementara embung-embung akan kering bila terjadi cuaca panas ekstrim," kata Menteri Basuki.
Menurutnya pembangunan bendungan selain untuk memenuhi kebutuhan air baku, secara tidak langsung juga mendorong perkembangan sosial ekonomi masyarakat sekitar.
"Salah satunya rumah operasi pemeliharaan bendungan, kita bangun dengan unsur budaya lokal sehingga lebih artistik dan bisa dijadikan sebagai destinasi wisata baru yang dilengkapi dengan sarana wisata air," ujarnya.
Bendungan senilai Rp760 miliar digarap oleh PT Waskita Karya dengan arsitektur ciri khas Kupang, NTT. Di sekitar bendungan juga dibangun taman sehingga bisa menjadi destinasi wisata keluarga.
Baca Juga: Gubernur NTT: Mari Kita Doakan Jokowi Tetap Sehat dan Lanjutkan Pembangunan
Bendungan Raknamo berkapasitas 16 juta meter kubik yang akan mengaliri air baku 100 liter per detik dengan menghasilkan listrik 0,22 megawatt (mw). Dibutuhkan waktu pengisian hingga 1 tahun.
Kontrak pembangunan Bendungan Raknamo dilakukan pada Desember 2014 dan ditargetkan selesai Januari 2019. Namun, berhasil diselesaikan lebih cepat dari target yakni pada awal Desember 2017 atau 13 bulan lebih cepat.
Bendungan Raknamo dibangun di atas lahan seluas 245,39 hektare. Bendungan ini akan memiliki kapasitas layanan 100 liter per detik, pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektare, pengendalian banjir sebagian wilayah kota dan Kabupaten Kupang.