Realiasi angka ini juga mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp27,2 trilliun atau naik 48,3%.
Bambang mengatakan pencapaian ini karena peningkatan Kepatihan pembayaran kewajiban perusahaan serta adanya tren harga komoditas minerba yang mengalami kenaikan.
"Selain melakukan administrasi dengan sistem penagihan, Januari ini kita juga bikin e-PBNP, jadi kewajiban perusahaan (terkait administrasi) dan menghitung kita lebih mudah," jelasnya.
Baca juga: Vitalnya Peran BUMN dalam Pembayaran PNBP, Kontribusi Paling Tinggi!
Di sisi lain realisasi ekspor minerba memang diakui Bambang jauh dari target dimana realisasinya hanya mencapai 3 juta ton. Menurutnya, ini karena serapan dalam negeri yang cukup baik.