JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memutuskan untuk membuka keran impor beras pada tahun 2018 ini. Tercatat sebanyak 500.000 ton beras asal Vietnam dan Thailand akan masuk ke Indonesia pada akhir Januari 2018 ini.
Impor beras ini dilakukan untuk menekan harga beras yang belakangan semakin melambung. Hal itu dikarenakan stok beras yang ada di pasaran terbatas.
Menteri Perdagangan Enggartisto Lukita mengatakan, keputusan untuk mengimpor beras dinilai cukup berat. Pasalnya setelah dua tahun stok beras Indonesia mencukupi, barulah pada tahun 2018 ini stok beras mengalami krisis.
Menurutnya, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya sebelum memutuskan untuk melakukan impor beras. Salah satunya dengan melakukan operasi pasar secara rutin sejak bulan November 2017 lalu.
Baca Juga: Harga Beras Mahal, Mendag Segera Gelar Operasi Pasar di 2.500 Titik
Bahkan, dirinya memaksa pedagang untuk menyerap beras yang berasal dari Perum Badan Urusan Logistik (Bulog). Di mana beras miliki Bulog memiliki harga yang relatif murah.
"Daerah yang harganya tinggi, kita wajibkan seluruh pedagang beras yang ada di pasar itu untuk menjual beras Bulog dengan harga di bawah HET. Daerah yang tidak mau, yang mereka mengatakan masih cukup saya langsung hubungi mereka," ujarnya dalam acara bincang santai di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (12/1/2018).