JAKARTA - Pemerintah memberikan penugasan khusus kepada Perum Bulog untuk terus menerus melakukan operasi pasar (OP) di tengah tingginya harga beras kelas medium. Sampai 12 Januari 2018, Bulog mencatat beras yang tersalurkan selama OP sudah 142 ribu ton.
"Jadi OP kita sampai tanggal 11-12 kemarin sudah 142 ribu ton di lebih dari 2.000 titik," ujar Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Bulog Karyawan Gunarso, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (16/1/2018).
Dalam upaya menekan harga beras kelas medium, OP pun dimaksimalkan dengan melakukan kerjasama dengan pedagang dan toko-toko langsung di pasar.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, sampai saat ini Bulog mempunyai 875 ribu ton beras.
Oleh karena itu, pemerintah pun menugaskan Bulog untuk mengintensifkan dan meneruskan operasi pasar dan melaksanakan penyaluran beras sejahtera dengan meningkatkan jumlah dan jangkauannya.
"Tujuannya harga beras bisa didorong kembali ke arah harga yang ditetapkan dalam HET kita," ujarnya.
Darmin melanjutkan, operasi pasar tentu saja dilaksanakan sedari sekarang sampai panen raya dimulai. Berdasarkan perhitungannya, panen dimulai Februari hingga Maret dan April.
"Ini harus memenuhi kebutuhan secara garis besar mungkin itu akan berlangsung dari sekarang sampai akhir Februari. Tapi kalau harga sudah turun, terutama di tingkat petani. Kita akan perhatikan betul, maka operasi pasar akan kami hentikan, walaupun belum sampai akhir Februari," tandasnya.
(Fakhri Rezy)