Solusi Masalah Beras Tak Harus Impor

Taufik Budi, Jurnalis
Selasa 16 Januari 2018 16:53 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

SEMARANG - Bakal Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Sudirman Said dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk impor beras sebagai solusi melambungnya harga kebutuhan pokok tersebut. Dia menyatakan, impor beras justru akan mematikan kapasitas nasional untuk swasembada pangan.

“Kita paham pemerintah sedang mencari solusi untuk harga beras yang terus naik. Tapi menurut saya solusinya tidak bisa terus-menerus impor, karena impor itu dengan sadar menomorduakan bahkan mematikan kapasitas nasional,” kata Sudirman, Selasa (16/1/2018).

 Baca juga: Harga Beras Mahal, Bulog Salurkan 142.000 Ton Beras ke 2.000 Titik Operasi Pasar

Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu juga menyampaikan bila terpilih sebagai Gubernur Jateng nanti akan menolak beras impor masuk wilayahnya. Sebaga gantinya, pria asal Brebes itu akan meningkatkan produktivitas pangan dengan memberi fasilitas pendukung kepada petani.

“Kalau saya jadi gubernur, dipilih oleh masyarakat, saya akan larang beras impor masuk Jateng, karena beras kita cukup asal manajemennya diperbaiki. Kemudian, bukannya menutupi kekurangan (dengan) impor, tetapi meningkatkan produktivitas bagaimana memfasilitasi petani dengan kemampuan produksi yang lebih baik apakah dengan bantuan keuangn atau teknologi,” jelasnya.

 Baca juga: Bulog Salurkan 142.000 Ton Rastra ke 14,2 Juta Keluarga di Januari

Dia menambahkan, petani akan segera memasuki masa panen sekira 2-3 bulan ke depan. Jika realisasi beras impor bersamaan dengan masa panen, maka dipastikan harga beras dari petani local akan jatuh. “Mengimpor itu bukan solusi permanen, apalagi ini menjelang panen raya 2-3 bulan, bentar lagi panen raya. Saya kira kalau beras impor banjir , ketika petani panen maka harga beras jatuh dan itu merugikan petani,” lugasnya.

Menurutnya, program Sejuta Lumbung yang digulirkannya juga bisa menjadi solusi agar harga beras tidak terus melambung. Program tersebut akan diluncurkan dalam waktu dekat sebagai pilot project sehingga bisa menjadi contoh untuk daerah-daerah lain.

“Sejuta Lumbung itu bagian dari program kita ya. Kita akan luncurkan program Lumbung Desa, karena Bulog itu kan sebetulnya sudah sangat baik infrastrukturnya tapi belum didukung dengan plasma. Plasma itu Lumbung Desa-Lumbung Desa yang mesti dibangun di level pedesaan. Kita akan mulai pilot project walaupun kecil, kita akan mulai dalam waktu dekat,” tuturnya.

 Baca juga: Bulog Salurkan 142.000 Ton Rastra ke 14,2 Juta Keluarga di Januari

Sudirman menjelaskan konsep Lumbung Desa yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat. Nantinya, petani akan didorong untuk meningkatkan produksi, memiliki akses ke mesin penggiligan, hingga membangun gudang untuk menyimpan hasil pertanian.

“Memang harus ada yang mengorganisasikan petani agar produksi baik, harus punya akses kepada mesin penggilingan itu juga jadi problem, terus bangun gudang. Tiga elemen yang mesti didukung.

Kalau setiap desa mencukupi kebutuhannya bahkan lebih, saya kira kabupaten akan mendapatkan swasembada pangan dan provinsi juga demikian. Menjadi tanggung jawab kita pemimpin Jawa Tengah untuk menjaga supaya kebutuhan pokok itu terpenuhi,” tandasnya

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya