Kondisi Surplus, KPPU: Beras Impor Tak Perlu Masuk Sumut

Erie Prasetyo, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2018 12:58 WIB
Foto: Erie Prasetyo/Okezone
Share :

MEDAN -  Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Medan menolak rencana pemerintah yang akan impor beras sebanyak 500.000 ton.

Kepala Kantor Perwakilan Daerah (KPD) KPPU Medan, Ramli Simanjuntak mengatakan, beras impor tersebut tidak perlu masuk ke Sumatera Utara (Sumut).  Pasalnya, Sumut khususnya Kota Medan memiliki stok beras yang cukup, bahkan surplus beras. 

Baca Juga: Indonesia Impor Beras, Bulog: Stok Beras di Tangerang Cukup

"Impor tidak perlu untuk daerah yang surplus beras seperti Medan, dan Sulawesi. Impor beras untuk Sumut tidak penting, masukan saja ke daerah lain. Yang kurang itu di mana? Ya di Jawa, Jakarta, dan Cipinang," kata Ramli.

Menurut informasi yang diperolehnya, kenaikan karena ikut-ikutan. Dari Cipinang di sana naik, pedagang ikut menaikan harga.

Baca Juga: Purwakarta Surplus Beras 20.000 Ton

Ramil menegaskan, di Sumut saat ini ketersediaan beras dalam kondisi aman. Termasuk juga harga beras yang saat ini sudah berangsur-angsur turun. 

"Kemarin itu ada kenaikan karena pasokan agak berkurang. Sekarang pasokan sudah banyak, malah mau musim panen. Ada kenaikan harga di tingkat distributor," terangnya. 

Kenaikan harga ditingkat distributor kata Ramli, terjadi pada pekan lalu. Kenaikan harga itu mencapai Rp14 ribu. "Sekarang ada penurunan. Jangan sampai ada kenaikan lagi," ujar Ramli.

Baca Juga: Stok Beras di Jawa Dipastikan Aman

Ramli mengusulkan agar pemerintah menegakan pasar induk beras di Sumut. hal itu bertujuan agar bisa menjadi pembanding harga beras dari daerah lain. 

Sementara itu, di Sumut khususnya di Kota Medan, saat ini harga beras premium di tingkat distributor berkisar Rp12.500. Sedangkan harga beras medium berkisar Rp9.500. Para distributor beras di Medan mengaku mendapat pasokan beras dari beberapa daerah di Sumut seperti, Tanjung Balai, Sibolga, Tebingtinggi, dan Deliserdang.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya