Industri Perikanan RI Belum Maksimal tapi Jangan Takut dengan Malaysia

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 22 Januari 2018 10:43 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA – Potensi Indonesia memiliki sumber daya alam laut yang berlimpah ternyata belum digarap maksimal. Hasilnya, pertumbuhan industri di sektor perikanan belum membanggakan.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, Indonesia tidak perlu takut bersaing dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand, atau bahkan China sekalipun.

”Sektor perikanan kita besar sekali dan Indonesia mampu mengelolanya. Kami tentu mendukung apa yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di sektor hulu,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

 Baca juga: Kemenperin Sebut Larangan Cantrang Buat Pabrik Pengolahan Ikan Lesu

Menurut Panggah, Indonesia mempunyai potensi dalam penangkapan ikan segar. Untuk ikan beku, ikan filet, udang beku, serta industri pengolahan ikan lainnya harus ditingkatkan lagi.

Sementara untuk pengolahan ikan terkait dengan tuna, sarden kaleng, dan lainnya, diharapkan hingga tahun 2019 ada peningkatan pertumbuhan di atas 13%.

”Untuk kelompok industri pengolahan ikan kami ingin setiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Paling tidak growth di atas 10% sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi yang kita targetkan lebih dari 5,5%,” tuturnya.

Baca juga: Kebijakan Moratorium Kapal Asing Untungkan Perum Perindo

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk bisa meningkatkan nilai produksi ekspor ikan dalam negeri.

”Ada dua hal memengaruhi pening katan nilai ekspor, yaitu faktor dalam negeri dan luar negeri yang menyebabkan ekspor perikanan naik turun,” ujarnya.

Nilanto menuturkan, strategi meningkatkan ekspor dari dalam negeri adalah melihat negara tujuan ekspor, seperti Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan China. Nilanto mengatakan, untuk strategi di sektor luar negeri, pemerintah berupaya menghilangkan bea ekspor ke negara tujuan. (Oktiani Endarwati)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya